BERITA JAMBI – Innalillahiwainnailaihirojiun, kabar duka menyelimuti keluarga besar Universitas Jambi. Baru saja, Kamis (26/08/2021) malam, Profesor Bahder Johan Nasution meninggal dunia.
Kabar duka meninggalnya salah satu Guru Besar Universitas Jambi ini ramai sosial media. Seperti salah satunya, unggahan status Citra Darminto, Akademisi Ilmu Politik Universitas Jambi.
“Innalillahiwainnailaihirojiun, Selamat Jalan Prof Bahder Johan Nasution semoga husnul hotimah,” tulis unggahan status Facebooknya, Kamis (26/08/2021).
Citra mengatakan pada DinamikaJambi.com, Prof Bahder memiliki kisah tersendiri baginya. Pasalnya, bukan hanya sebagai Akademisi atau Dosen, semasa hidup Almarhum tercatat aktif dalam berbagai kegiatan sosial.
“Beliau profesor, guru besar, yang memiliki jiwa low profile. Dibalik sosok tegasnya, Almarhum memiliki selera humor yang tinggi. Banyak pesan, kesan serta dedikasinya, untuk Universitas Jambi dan untuk Provinsi Jambi juga,” jelas Citra.
Bukan saja dari kalangan Akademi, Profesor yang juga sebagai Pengamat Sosial ini, mengundang ucapan duka dari kalangan Aktivis Jambi. Salah satunya, Hengki Tornado Ketua PKC PMII Provinsi Jambi yang berduka setelah mendapat informasi Prof Bahder Johan meninggal dunia.
“Saya bersaksi, dan meyakini bahwa beliau adalah orang baik. Seorang dosen yang baik bagi mahasiswanya, dan senior yang luar biasa di mata juniornya. Selamat jalan senior Prof Bahder Nasution, M.Hum,” tulisnya pada unggahan status WA.
Profil
Mengutip dari Mandarmaju.com sebuah laman yang memuat Karya Tulis Alm Prof Bahder, Kamis (26/08/2021).
Akrab disapa Prof Bahder, Ia lahir di Panyabungan Sumatera Utara. Diketahui, almarhum memulai pendidikan dasar, hingga duduk di pondok pesantren di tanah kelahirannya.
Usai meluluskan pendidikan di pondok pesantren, Ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Perdagangan Pelayaran, Padang Sumatera Barat.
Baca Juga : Vaksinasi Picu Kerumunan, GMNI : Masyarakat Tak Bisa Kerja Karena PPKM
Meraih gelar Sarjana Hukum di Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat. Lalu, melanjutkan studi Magister dan Doktor Ilmu Hukum di Universitas Airlangga, Surabaya. Tak hanya sebagai Akademisi, semasa hidupnya Prof Bahder tercatat aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
Seperti salah satunya, Ketua Yayasan Pencinta Ilmu, Direktur Laboratium Otonomi Daerah. Kemudian, Pengamat yang khas dengan rambut gondrong itu, juga di kenal sebagai peneliti senior pada Pusat Pengkajian Hukum Lingkungan dan Pengembangan Kehutanan.
Terakhir, Prof Bahder juga aktif menulis di media massa dan karya publikasi lainnya. Seperti, beberapa judul buku karya tulisnya:
• Teknik dan Cara Pembentukan Peraturan
• Perundang-undangan Negara. (1991)
• Hukum Acara Peradilan Agama. (1992)
• Hukum Perdata Islam (1997)
• Bahasa Indonesia Hukum. (1998)
• Hukum Ketenagakerjaan Kebebasan Berserikat Bagi Pekerja (2004)
• Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter (2005)
(Tr01)