BERITA TANJABBAR – Dari beberapa Kabupaten di Provinsi Jambi, Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) menjadi dengan kasus tertinggi kedua pasien yang terpapar covid-19.
Menjadi kasus Covid-19 tertinggi di Provinsi Jambi, Tanjabbar banyak menyiapkan langkah untuk menghadapi hal tersebut.
Hal itu tak lepas dari banyaknya Tenaga Kesehatan (Nakes) di Tanjabbar yang baru baru ini terkonfirmasi terpapar Covid-19, sehingga membuat tempat isolasi bagi para pasien menjadi terbatas.
Baca Juga :Wabup Tanjabbar Masuk Kriteria di Vaksin, Amir : Saya Siap
Terkait hal ini, Pemerintah kebupaten Tanjabbar telah mengambil langkah dengan penuhnya ketersediaan ruang isolasi para pasien covid-19. Yakni di eks puskesmas Tungkal II, dan Balai adat Tanjabbar.
Elfry Syahril, Dirut RS KH Daud Arif Kuala Tungkal menyebutkan bahwa, pihaknya telah menyiapkan ruang isolasi khusus. Bagi perawat dan tenaga kesehatan, yang terkonfirmasi positif covid-19.
Tempat Isolasi Dipersiapkan
“Kita sudah menyiapkan rumah dinas, sebagai tempat isolasi bagi perawat yang memang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Mungkin di rumahnya, secara protokol kesehatan belum bisa untuk di lakukan isolasi mandiri,” katanya.
Kemudian, bagi perawat yang di tugaskan merawat pasien covid-19 itu, tidak ada tempat khusus atau mess. Namun, mereka tetap di izinkan untuk pulang kerumahnya masing-masing
“Kalau perawat kita yang menangani pasien covid itu mereka tetap pulang kerumahnya sendiri, karena sejauh ini perawat kita yang melayani pasien covid sesuai dengan protokoler kesehatan. Seperti menggunakan APD lengkap, dan rutin di lakukan pengecekan kondisi fisiknya,” ungkapnya.
Lihat Juga Video : Bupati dan Kapolres Panen Ikan di Desa Keranggan, Kecamatan Sekernan
Sedangkan di RS Daud Arif sendiri, kata Elfry terdapat sebanyak 35 ruangan untuk menangani pasien covid-19. Dan ada sebanyak 18 ruangan, yang sedang terpakai. Di antaranya, teruntuk bagi pasien suspek dan terkonfirmasi.
“Kalau ruangan kita ada sebanyak 35, dan yang terpakai 18 ruangan. Adapun jumlah tenaga kesehatan kita, untuk menangani pasien covid sebanyak 41 orang. Di antaranya dokter spesialis, paru-paru, anak penyakit dalam dan perawat,” sebutnya. (hry)