BERITA MERANGIN – Seleksi PPPK Merangin 2024 kembali bermasalah, setelah 2023 lalu. Kini makin parah, lantaran TKS di RSUD Kolonel Abundjani lolos database BKN.
Hal ini jelas membuat para honorer RSUD Kol Abundjani kecewa. Ratusan honorer yang telah mengabdi bertahun-tahun bahkan belasan tahun, justru tak lolos.
“Ini sangat menyakitkan. Bisa-bisanya Tenaga Kerja Sukarela (TKS) lolos dan masuk database. Sementara kita yang honor lama, justru tidak masuk,” keluh seorang honorer yang minta namanya disimpan, Rabu (30/10/2024).
Honorer di RSUD Kolonel Abundjani sendiri terbagi 3, yakni BLUD A, BLUD B dan BLUD C atau angkatan terakhir.
Anehnya, honorer angkatan BLUD C justru paling banyak lolos dan terdata dalam pangkalan data BKN. Sedangkan BLUD A paling sedikit, tak sampai 10 persen. Sementara BLUD B, lebih banyak dari BLUD A.
“Ini seleksinya bagaimana? Bukannya yang sudah lama mengabdi jadi prioritas? Ini malah angkatan terakhir, 2021 yang lolos. Apalagi kok bisa TKS lolos,” kata honorer tak habis pikir.
Tak ayal, ratusan honorer ini sempat menduduki kantor BPKSDMD Merangin yang dipimpin Ferdi Firdaus. Mereka pun sangat kecewa dengan kinerja OPD tersebut.
“Sangat kecewa. 2023 lalu kacau 10 honorer lolos seleksi PPPK sampai dilaporkan ke kepolisian dan BKN. Sekarang ini, kacau lagi,” katanya.
Sementara itu, 4 TKS RSUD Kolonel Abundjani yang lolos database itu yakni DM, GMA, R dan S.
Parahnya, Ferdi Firdaus yang dikonfirmasi media ini diruang kerjanya, Rabu (30/10/2024) justru menghindar wartawan.
Bak pemimpin perusahaan, Ferdi Firdaus seenaknya menghindar dengan alasan haknya. Padahal, dengan sorotan tajam publik pada seleksi PPPK, nasib honorer dan digaji mengunakan uang rakyat, Ferdi tak layak menghindar.