Perawat di RSUD Pasar Rebo Meninggal Dunia, Terpapar Covid-19

JAKARTA – Seorang tenaga medis Reno Tri Palupi meninggal dunia, pada Sabtu 25 April 2020. Perawat di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur itu terpapar virus corona atau Covid-19.

“Iya benar,” tutur Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah saat mempersiapkan, Minggu (26/4).

Baca juga : 2 Pasien di Merangin, Dinyatakan Positif Corona

Menurut Harif, sudah diterima 17 perawat yang meninggal dunia, lantaran terpapar Covid-19. Reno sendiri diketahui berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Dengan ini sudah 17,” jelas Harif.

Video jenazah Reno yang dibawa ambulans pun, viral di sosial media. Terkait dengan rekan perawat, tampak memberikan hormat kepada mobil tersebut.

Suara lirih mengundang, nama Reno bersahutan. Takbir dari masyarakat pun terdengar, mengiringi kepergian Reno.

Indonesia Terima Bantuan Internasional 77,49 Juta USD

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo mengatakan bahwa ada sembilan negara yang membantu pemerintah Indonesia, dalam meningkatkan percepatan penanganan Covid-19.

“Gugus Tugas mencatat per 24 April 2020 sebanyak sembilan negara, sembilan organisasi internasional. Dan 70 organisasi non-pemerintah memberikan dukungan, untuk penanganan virus wabah SARS-CoV-2,” tutur Agus di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (26/4/ 2020).

Agus menyebut, sembilan negara yang terlibat adalah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Amerika Serikat (AS), Singapura, Vietnam, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan Uni Emirat Arab. Nilai total bantuan yang diterima Indonesia, nilai 77,49 juta USD.

“Dukungan diberikan dengan berbagai bentuk, seperti donasi atau barang dukungan teknis. Dari nilai dukungan, tiga pemberi dukungan terbesar adalah Uni Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat,” jelas dia.

Namun, lanjut Agus, nilai dukungan yang diterima oleh Kementerian Luar Negeri, belum semuanya terealisasi baru sebesar 25,10 juta USD.

Sebagai organisasi internasional yang memberikan dukungan kepada Indonesia, adalah WHO, ADB, IAEA, UNDP, IOM, Global Fund, Unicef, IDB dan Uni Eropa.

Kemudian organisasi non-pemerintah termasuk lembaga swadaya, yang berbasis di 12 negara RRT, Singapura, AS, Korea Selatan, Vietnam, Perancis, Rusia, Jerman, Jepang, Swedia, Swiss dan Arab Saudi.

“Alat bantu kesehatan yang masuk ke Indonesia, di alat bantu pelindung diri (APD), ventilator, RT-PCR dan reagen, termometer dan media pengangkut virus (VTM). Masker, tes cepat, dan APD merupakan jenis bantuan yang paling banyak diterima oleh Indonesia, “Agus menandaskan. (Merdeka)

Sumber : Klik Disini

Redaksi Dinamika Jambi

Kontak kami di 0822 9722 2033