BERITA SAROLANGUN – Patut diacungi jempol, buat Bupati Sarolangun H Cek Endra. Betapa tidak, demi memberikan sembako kepada masyarakat yang tinggal di daerah terisolir dan jauh dari pusat kota, bupati sampai gandeng Kejati.
Bukan cuma Kejati saja, Bupati CE juga gandeng Kejari dan Offroader se-Jambi, guna memberikan bantuan sembako pada masyarakat yang berada di daerah terisolir tersebut.
Upaya memanusiakan manusia serta mensejahterakan masyarakat, yang dilakukan oleh Bupati 2 Periode Kabupaten Sarolangun itu memang tak perlu di ragukan lagi. Bahkan, Ia sanggup menempuh perjalanan yang jauh dan terjal, guna membantu masyarakat yang tinggal di daerah yang masih terisolir.
Baca juga : Tahun 2022, Pemkab Sarolangun Akan Usung 5 Prioritas Pembangunan
Sebagaimana di ketahui, untuk menjangkau daerah itu bukan semudah yang di bayangkan. Perlu memakan waktu berjam-jam di perjalanan, bahkan akses menuju ke daerah tersebut tidak bisa hanya menggunakan kendaraan biasa.
Namun, ini bukan sebuah hambatan bagi sang bupati. Meski harus menggunakan kendaraan khusus dan jalan yang seketika bisa mengancam nyawa, CE tetap semangat agar sampai di tempat tersebut tepat waktu.
Melakukan Kegiatan Baksos
Tepat pada Jum’at pagi (26/02/2021), Cek Endra bersama Pemerintah Kabupaten Sarolangun bekerja sama dengan pihak Kejaksaan Tinggi Jambi, melakukan kegiatan Baksos (Bakti Sosial) di dua Kecamatan, dalam Kabupaten Sarolangun.
Dalam kegiatan Baksos ini, tampak hadir Kepala Kejati Jambi DR Johannis Tannak, Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari, Wabup Sarolangun H Hillalatil Badri. Selanjutnya, juga tampak ikut Sekda Sarolangun Ir Endang Abdul Naser, Kejari Sarolangun Bobby Ruswin, serta para Kepala OPD dan komunitas Offroad Sarolangun. Mereka terlihat begitu semangat menyisir desa-desa, yang menjadi sasaran kegiatan Baksos.
Mengunjungi beberapa desa terpencil, itu merupakan desa terisolir yang berada di dalam wilayah bagian timur Sarolangun. Paling tidak ada enam desa yang baru.
“Kunjungan ini, juga merupakan cara kita tersendiri menyerap aspirasi dan keluhan langsung dari masyarakat. Terutama di daerah terpencil,” kata Bupati.
Baksos yang di lakukan ini, di antaranya di Kecamatan Pauh dan juga kawasan Mandiangin dalam. Di mana, yang saat ini telah melakukan pemekaran menjadi Kecamatan Mandiangin Timur.
“Kegiatan Baksos ini kita lakukan di Desa Taman Bandung, Seko Besar, Spintun, Laman Sigatal Kecamatan Pauh Timur. Selanjutnya, juga beberapa desa di Kecamatan Mandiangin bagian dalam. Selain penyaluran bantuan sosial berupa sembako, kita juga lakukan pengobatan gratis. Kemudian juga sunatan massal, untuk masyarakat yang memang membutuhkan,” ungkapnya.
Memperkokoh Silaturahmi
Selain itu, Ia juga mengatakan, Kegiatan Baksos tersebut bertujuan untuk memperkokoh hubungan silaturahmi.
Tidak hanya itu saja, kegiatan ini juga untuk menyerap aspirasi dari masyarakat, yang berada di dua Kecamatan tersebut.
“Kita juga melihat pembangunan masjid di Mandiangin dalam, sekaligus melihat pembangunan jalan yang telah kita lakukan pada tahun 2020 lalu. Kemudian kita juga melihat kondisi pembukaan jalan baru, yang akan kita lakukan pada tahun 2021 ini,” terangnya.
Sementara itu, Johannis menyebutkan bahwa kolaborasi kegiatan Baksos yang di lakukan itu, merupakan bentuk kepedulian Pemkab Sarolangun bersama pihaknya terhadap kondisi masyarakat. Tentunya yang berada di titik-titik kawasan yang agak sulit di jangkau, atau pun jauh dari pusat Kabupaten Sarolangun.
Lihat juga video : Di Tengah Perjalanan, Bupati Setir Mobil Sendiri
“Kegiatan ini merupakan bagian kepedulian kita terhadap masyarakat, yang desa nya memang sulit di jangkau karpet hitam (jalan aspal/red). Sehingga, kita harus menggunakan mobil khusus (mobil offroad). Kami juga mengucapkan terima kasih dan aprsesiasi kepada Pemkab Sarolangun, atas dukungannya dengan kegiatan Baksos ini,” imbuhnya.
Usai melakukan kegiatan Bhakti sosial di beberapa desa dalam dua kecamatan di bagian timur Sarolangun itu, Bupati dan rombongan langsung melakukan bermain lumpur di jalur extrem. Bahkan, untuk sampai di basecamp, rombongan harus menempuh jalur di hutan yang memakan waktu selama 24 jam. Hal ini karena Medan jalan betul-betul di luar ekspektasi. (Ajk)