MERANGIN – Soal pembangunan jembatan dan Damkar di Pamenang heboh. Polemik pembangunan di Pamenang, Bupati Merangin berikan tanggapan.
Ditemui Dinamikajambi.com, Jumat (24/07/20) malam, Bupati Merangin, Al Haris menjelaskan soal pembangunan jembatan gantung di RT 13 Dusun Keramat, Kelurahan Pamenang, Kecamatan Pamenang pada 2016.
“Kalau jembatan, seingat saya dulu kita akan membangun jembatan disitu. Tapi karena dana tidak ada, makanya tidak jadi,” ungkap Haris
Batalnya pembangunan tersebut, sambung bupati, disambut anggota DPRD Provinsi, Abdul Salam. Salam mengantikan rencana pembangunan Rp 1,6 Milyar yang batal, menjadi Rp 2,4 Milyar dari APBD Provinsi.
“Ketika itu yang membawa anggota DPRD utusan Merangin, saya pikir hal yang wajar. Karena sudah dibangun, ya sudah. Alhamdulillah,” terangnya.
Soal Damkar
Kebutuhan armada Pemadam Kebakaran (Damkar) sendiri dikatakan bupati, sangat penting. Selain bencana kebakaran, kebutuhan Damkar sangat penting dalam kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)
“Saya punya konsep, Damkar itu harus punya di semua Dapil. Karena ini menyangkut kebencanaan. Tapi lagi-lagi, kembali soal dana,” paparnya.
Memiliki 24 kecamatan, Merangin setidaknya berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) memiliki 8 armada. Sementara saat ini, baru memenuhi 2 unit saja.
“Mobil kita, musti beli. Markas, okelah kita bisa pakai kecamatan. Belum lagi gaji pegawai kontrak, perlu dipikirkan,” tambahnya.
Lihat Video : Sikumbang Water Park Berbenah, Warga Sudah Tak Sabar
Namun kebutuhan ini nampaknya bakal terwujud. Ini diketahui dalam hearing DPRD Merangin dan OPD terkait untuk hibah Pemerintah Provinsi.
Dimana, alokasi untuk pengadaan alat berat dalam Peraturan Gubernur Nomor 22 Tahun 2019 dapat diganti dengan kendaraan Pemadam Kebakaran.
“Kalau memang boleh untuk belanja Damkar, kita akan beli Damkar,” katanya.
Berita Terkait : Kebakaran Sekolah di Pamenang, Taufik Pilih Damkar Dibanding Alat Berat
Dari informasi yang dihimpun, jika belanja tersebut disetujui, maka dapat menambah 2 unit armada. 2 unit tambahan ini akan melengkapi Kota Bangko dan Tabir.
Sejauh ini, Pamenang menjadi prioritas lantaran angka kebakaran yang tinggi. Sementara untuk Lembah Masurai dan Jangkat, menjadi prioritas lantaran jarak yang jauh dari ibukota kabupaten.
“Kalau saya pribadi, sebagai bupati, semua ingin saya buat untuk Merangin. Tapi itulah keterbatasan kita, soal dana. Oleh sebab itulah, saya maju sebagai Calon Gubernur. Mendorong percepatan dari provinsi,” tandasnya.
Baca Juga : Turun Dari Mobilnya, Bupati Merangin Borong Kaos Bola
Bupati Merangin 2 periode itu merujuk jejak Hasan Basri Agus (HBA) saat menjadi Gubernur Jambi. Dimana Ia membuat banyak pembangunan di Bumi Tali Undang Tambang Teliti seperti Jembatan Syamsudin Uban diganti jembatan beton.
“Kemudian akses jalan menuju ke Jangkat dan Lembah Masurai. Pak Fachrori jadi gubernur, bangun jembatan yang di Limau Manis. Nah kenapa, tugas seorang Gubernur itu mendorong mempercepat kabupaten kota melakukan pembangunan,” katanya.
“Saya tidak pernah mengabaikan sesuatu yang harus diberi ke masyarakat. Tetap kita prioritas. Tapi lagi-lagi, tetap kembali pada dana,” tandasnya. (Red)