BISNIS – Pensiunan budidaya ikan di Muaro Jambi, Wagiyo layak jadi inspirasi. Menikmati hari tuanya, Ia tetap meraih cuan puluhan juta setiap bulannya.
Puluhan bahkan ratusan keramba ikan miliknya terlihat jelas saat melintas di jalan nes, tepatnya tak jauh dari Citra Raya City. 5 Kolam besar terlihat dengan kerambanya, dan sisi kolam penuh dengan bibit ikan.
Wagiyo, sang pemilik tampak bersantai sore di depan kolamnya. Ia terjun langsung mengurusi bisnis yang telah dilakukan sejak 32 tahun lebih, atau tepatnya tahun 1991.
Ada warga yang membeli langsung ikan segar dari kolam. Ada pula, warga yang menjual bibit ikan jenis Toman, yang ditampung Wagiyo.
Selain itu, budidaya ikan ini menjual bibit ikan nila merah dan hitam. Juga bibit ikan lele yang dibudidayakan dalam keramba kolam tanah.
Pada media ini, Wagiyo mengaku membuka bisnisnya besar sekaligus. Bukan perlahan-lahan, atau secara bertahap.
“Begitu yakin, saya langsung,” kata Wagiyo membuka cerita.
Ia memilih pembibitan ikan yang didatangkan langsung dari Provinsi Riau. Setiap bulan, ada 200-300 ribu bibit setiap periodenya.
“Kalau pembesaran hanya iseng. Fokusnya ke pembibitan,” katanya.
Berbeda dengan pembesaran, yang membutuhkan waktu yang lebih banyak, pembibitan ini juga menghemat pakan dalam proses bisnisnya.
Raup 30 Juta
Wagiyo mengatakan, bibit ikan di Muaro Jambi ini mengunakan sepenuhnya pelet. Sebagai tambahan pakan ikan, Ia memberikan ampas tahu yang mengandung protein nabati.
Dalam sebulan, Ia menghabiskan biaya produksi sekitar Rp 6.000.000 untuk 15 karung pelet, pakan ikan. Wagiyo mengantongi keuntungan Rp 30.000.000/bulan dari usaha ini.
Baca Juga : Masalah Kolam Ikan Hijau dan Kolam Air Bening Budidaya Ikan
Pensiunan PNS Muaro Jambi ini mengatakan, pembudidaya ikan harus optimis. Bilangnya, peluang usaha perikanan ini masih tetap akan terbuka.
“Selagi orang makan ikan, percayalah peluang usaha perikanan ini masih tetap terbuka,” katanya.