JAMBI – IESR gelar pelatihan wartawan di Jambi, mendorong transformasi sistem energi di Indonesia. Selama 2 hari, 12 wartawan mengikuti kegiatan yang berlangsung di Kota Jambi itu.
Meningkatnya suhu, perubahan iklim dan dampak pemanasan global hingga bencana yang terus terjadi, menjadi topik pembuka pelatihan Institute for Essential Services Reform (IESR).
IESR yang merupakan lembaga think thank berfokus pada isu energi lingkungan ini, menegaskan pula akan kesepakatan Paris (Paris Agreement).
Uli Simanjuntak, Komunikasi Manajer IESR menyampaikan pemahaman Energi Terbarukan (ET) lebih lanjut pada belasan wartawan berbagai media di Jambi itu.
“IESR menjalin kerjasama dengan kementrian terkait,” katanya dalam pemaparan tersebut.
Ada 2 provinsi yang menjadi target dari IESR, sambung Uli, yakni Provinsi Jambi dan Jawa Tengah. IESR melihat, wilayah ini butuh topik transisi energi yang dinarasikan secara kontinyu dan berkesinambungan.
IESR juga memaparkan potensi Energi Terbarukan dan Transisi Energi berikut tantangan dan halangan.
Pelatihan berlangsung menarik lantaran diskusi hangat dari peserta yang terus memberikan pertanyaan demi pertanyaan.
Dinas ESDM Provinsi Jambi turut andil dalam kegiatan ini. Setiasmoko Pandu Hartadita, Kabid Energi Dinas ESDM Provinsi memberikan materi terkait.
Beberapa Energi Terbarukan disampaikan Pandu, termasuk yang telah ada di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Seperti Tenaga Surya, angin dan air. Kemudian cangkang sawit, biogas dan lainnya yang mengantikan fosil sebagai sumber energi.
Dinas ESDM dan IESR sendiri, sudah menjalin kerjasama untuk ET ini. Tahun lalu, kerjasama ini terpantau berupa seminar Akselerasi Pemanfaatan Energi Terbarukan yang juga mengandeng Universitas Jambi.
Selama 2 hari, 10-11 Juli 2023, 11 wartawan Jambi dan 1 dari Jawa Timur mengikuti pelatihan yang berlangsung di Rumah Kito itu.
Kegiatan ini kemudian berkelanjutan dengan karya jurnalistik dan lomba penulisan yang digelar IESR dari provinsi yang telah dijalani.