VIRAL – Baru-baru ini beredar luas di media sosial, foto objek wisata rusak di duga usai di lintasi oleh rombongan mobil bupati. Camat setempat, angkat bicara.
Sebelumnya, kondisi objek wisata Lembah Salimbongan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan rusak di duga akibat di lintas mobil rombongan Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid saat melakukan kunjungan kerja.
Baca juga : Tantang Si Penyebar, Nathalie Holscher Tunggu Video Syur 20 Detik Dirinya
Foto kondisi rumput Salimbongan yang dulunya hijau berubah jadi rusak dan berlumpur, kini viral di media sosial.
“Rumput di kawasan wisata Salimbongan itu bukan di rusak oleh mobil rombongan bupati, namun dirusak oleh kendaraan dinas saya yang membawa logistik,” kata Camat Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Muhammad Yusuf, Kamis (1/7/2021).
Kedatangan Bupati Pinrang ke lokasi itu, untuk meresmikan internet masuk desa di Desa Kariango, Kabupaten Pinrang. Saat itu, bupati di ajak oleh pihak kecamatan setempat, untuk melihat spot wisata Lembah Salimbongan yang mulai di kenal para wisatawan untuk berkemah.
“Beliau menginap di spot wisata Salimbongan, di sana Pak Bupati menikmati keindahan Lembah Salimbongan dengan camping. Sebagai camat saya menyiapkan dan mengantarkan logistik. Kendaraan logistik kami yang terus melindas rerumputan itu,” ungkap Yusuf.
Lanjutan Penjelasan Camat
Sementara itu, menurut Yusuf, mobil rombongan Bupati Pinrang terparkir rapi di tempat parkir Lembah Salimbongan.
Masyarakat setempat juga ikut menyerahkan genset sebagai alat penerangan, potongan kayu, serta buah-buahan hasil kebun warga untuk dinikmati pak Bupati.
“Mobil kami membawa genset, cuma satu kendaraan yang hilir mudik masuk lokasi camping, yang lainnya di daerah parkir. Yang beredar di medsos itu berlebihan, yang berlumpur itu memang jalan untuk pejalan kaki menuju tempat camping,” papar Yusuf.
Berita lain : Beredar Video Syur 20 Detik di Medsos, Di duga Nathalie Holscher Istri Sule?
Muhamad Yusuf juga menambahkan, seperti hari-hari biasanya, ada portal yang biasanya di tutup warga untuk menuju akses lokasi sentral pelaksanaan camping. Saat melihat rombongan, warga sendiri yang membuka portal karena melihat banyaknya logistik yang di bawa.
“Akses menuju lokasi camping memang berlumpur, karena lokasi camp merupakan daerah endapan aliran sungai dan merupakan aset PLN Bakaru. Yang di gunakan pemanfaatannya untuk warga lokal, sehingga bisa dikelola warga. Izin yang di berikan pun merupakan hasil koordinasi antara pemerintah dan warga,” kata Yusuf lagi.
Sumber : Kompas.com