JAMBI – Kabar bakal ditutupnya Pelabuhan Talang Duku, Kabupaten Muaro Jambi, membuat resah warga sekitar. Bakal ditutup, nasib masyarakat Pelabuhan Talang Duku terancam.
Pasalnya, mayoritas warga tersebut mengantungkan hidup dari pelabuhan yang memiliki luas sekitar 271 hektar itu. Kekhawatiran warga semakin menjadi dengan pembangunan pelabuhan baru, Muara Sabak yang terus berjalan.
Hal ini disampaikan Muslim, Kepala Desa Talang Duku pada Wakil Gubernur Jambi saat mengunjungi pelabuhan, Selasa (8/3/16) siang. Dia bilang, kehidupan masyarakat sangat bergantung pada operasional pelabuhan. Muslim meminta pemerintah memberikan perhatian.
“Kita khawatir dengan dipindahnya pelabuhan ini ke Muara Sabak. Pekerja pelabuhan ini mayoritas warga kita. Tentu kita sangat khawatir,” ungkap Muslim
Sementara dalam penyampaiannya, Wagub mengapresiasi harapan masyarakat. Ia mengaku belum memiliki jawaban atas pertanyaan ini. Meski demikian, Fachrori bilang, hal ini akan ditindaklanjuti bersama Gubernur Jambi.
Baca Juga : Dinas PUPR Provinsi Jambi Targetkan Pembangunan Pelabuhan Tanjabtim
Baca Juga : Jambi Akan Ekspor 80 Ton Kopi Kerinci dan Jangkat ke Belgia
General Manager PT Indonesian Port Corporation (IPC) Terminal Peti Kemas Perwakilan Jambi, Cheppy Rymeta Atmadja menanggapi nasib pelabuhan talang duku. Operasional masih akan berlangsung dalam beberapa tahun ke depan.
Cheppy merujuk hal ini pada tingginya pengiriman batu bara pada pelabuhan Talang Duku.
“Bukan ditutup sama sekali,” katanya.
Ia mengaku, ada kekhawatiran yang muncul di masyarakat sekitar pelabuhan. Namun begitu, Ia tak bisa berbuat banyak. Nasib pelabuhan sendiri bilangnya, berada di tangan Pemerintah Provinsi Jambi.
“Ke depan kita melihat dari kacamata pemerintah Provinsi. Bukan dari masyarakat,” katanya.
Lihat Video : Gubernur Pimpin Apel Terpadu Pendisplinan