Anggaran PEN 398 Milliar, Mochammad Farisi: Beri Kail Bukan Ikan

BERITA JAMBI – Dampak dari Pendemi Covid-19 sejak setahun silam mengharuskan kembali adanya Refocusing di tahun 2021. Terkait dengan Anggaran PEN mendapat tanggapan berbagai pihak, salah satunya Akademisi, Mochammad Farisi Dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi.

Baru-baru ini di ketahui, Kemenkeu mengeluarkan Surat Edaran dengan nomor II/PK-2021, berisi tentang penyesuaian anggaran Dana Alokasi Umum (DAU). Tak terkecuali pada Provinsi Jambi, kabarnya akan memberlakukan Refocusing anggaran sebesar 542 Miliar.

Baca Juga : Pulihkan Perekonomian Jambi, Pemprov Potong Rp 398 M APBD 2021 Untuk Program PEN

Berbeda sebelumnya, selain untuk penanganan  Covid-19, dana Refocusing juga nantinya di pergunakan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar 398 Miliar.

Hal ini di benarkan oleh Sekda Provinsi Jambi, H Sudirman SH MH usai rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) di Kantor DPRD Provinsi Jambi, Jumat (12/03/2021).

Dosen UNJA Mochammad Farisi, yang akrab di sapa Mas Faris atau ini beranggapan, nantinya program Anggaran PEN, dalam segi pendataan di perlu di perkuat agar tepat sasaran.

“Hal terpenting itu pendataan, yang valid siapa-siapa saja yang terdampak. Kemudian penyalurannya nanti harus transparan, ” ungkapnya.

Berita Lainnya : Bos Lemang di Jambi, Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Di samping itu Ketua Kopipede Jambi ini, juga mengatakan program pemulihan ekonomi perlu di jalankan dengan profesional. Pasalnya, dalam setahun silam bantuan-bantuan sosial dari pemerintah, telah banyak di bagikan ke masyarakat.

“Nah, khususnya PEN ini kan baru. Ada pemberdayaan usaha menengah kecil di sana, jangan sampai tumpang tindih atau ada yang double gitu. Kalau hal ini terjadi, tentu berpotensi kecemburuan sosial,” jelas Faris.

Beri Kail, Bukan Ikannya

Dalam pandangan Pria lulusan S2 Hukum, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, tidak harus berpatokan dalam bentuk sembako atau uang saja.

Namun, baginya perlu adanya padat karya bagi masyarakat yang terdampak. Sebab saat ini, akibat Covid-19 masyarakat sebagian kehilangan profesi.

Lihat Juga Video : Grebek Pabrik Air Mineral, WIGO PT Afresh Indonesia

“Jangan berpatok pada modal saja nanti bantuannya. Pertama, di verifikasi terlebih dahulu jenis usahanya apa, di bidang apa. Terus, nanti di dampingi juga secara pemasaran produknya,” jelas Faris. (Tr01)

redaksi

Kontak kami di 0822 9722 2033 Email : Erwinpemburu48@gmail.com Ikuti Kami di Facebook, Instagram dan YouTube