Sindir Aksi Gubernur Soal Batubara, Dewan Khawatirkan Inflasi Jambi

BERITA JAMBI – Dewan sindir aksi Gubernur Jambi soal batubara, tegur keras sopir. Jika berlarut-larut, dewan khawatirkan inflasi Jambi meningkat kembali.

Sebelumnya, Akmaluddin anggota DPRD Provinsi Jambi merespon aksi Gubernur Jambi, Al Haris pada Kamis (16/3/2023). Ia meminta posko yang telah dibuat bisa diaktifkan kembali.

Sementara terpisah, Izhar Majid anggota DPRD Provinsi Jambi menyindir aksi gubernur. Kewenangan gubernur menjadi pertanyaan.

“Masa seorang gubernur, kepala daerah tingkat provinsi menyetop mobil batubara? Harusnya dia tinggal perintahkan anggotanya. Dia tidak perlu turun ke lapangan, cukup dengan penanya bisa selesai,” kata politisi asal Merangin ini, Jumat (17/3/2023).

Ia mengingatkan, permasalahan angkutan batubara ini bukan Jambi lagi, tapi sudah jadi sorotan nasional. Dampak lainnya, sambung Izhar Majid, yakni inflasi yang sempat membuat Provinsi Jambi jadi sorotan nasional.

“Saya yakin dan percaya, Jambi ini inflasinya paling tinggi nantinya. Karena apa, karena orang mau ke Jambi saat ini mikir-mikir mau belanja ke Jambi, apalagi ini mau puasa,” katanya.

Meningkatnya konsumsi di bulan suci namun berhadapan dengan horornya kemacetan di Jambi, akan memicu meningkatnya inflasi di Jambi.

Solusi Angkutan Batubara

Izhar Majid yang akrab disapa Montok itu tak hanya mengkritisi, tapi juga memberikan solusi soal angkutan batubara.

“Jalan khusus yang dibuat oleh pengusaha batubara, sementara ini tutuplah jalur sebelum jalan selesai. Atau kasih peringatan, 6 bulan ke depan silahkan beroperasi angkutan batubara. Tapi jika 6 bulan tidak ada jalur khusus dibuat oleh pengusaha batubara, maka batubara itu di cut (Stop,red) habis,” terangnya.

Namun sayangnya, solusi yang disalurkan di gedung rakyat itu tak kunjung terealisasi. Tidak ada jalur khusus batubara yang dibuat pengusaha, sebaliknya ada jalur alternatif untuk lintasan masyarakat.

“Kami sudah mengusulkan seperti itu, dengan ketua,” katanya.

Dari Dapil Merangin-Sarolangun, daerah yang menjadi ‘korban’ kemacetan, Izhar Majid jelas heran. Berasal dari daerah yang sama dengan Al Haris, Ia mengaku tak pernah diajak berdiskusi terkait permasalahan ini.

Baca Juga : Sopir Batubara Diamuk Usai Cucuk Kanan Lagi Viral, Gawat Nih

“Dak pernah, artinya diajak berunding, diskusi belum pernah ada. Harapan kami, sebagai putra daerah Jambi, mohon kebijakan di ujung pena itu dibuat kesepakatan dengan pengusaha batubara,” katanya.

Ia mengingatkan Al Haris terkait 7 programnya pada warga Jambi, yakni salah satunya terkait batubara. Ia juga menyoroti jalur alternatif yang ada, agar ditinjau lagi. Jalur alternatif ini, dibangun dengan APBD Provinsi Jambi menelan anggaran Rp 50 Milyar.

(Red)

redaksi

Kontak kami di 0822 9722 2033 Email : Erwinpemburu48@gmail.com Ikuti Kami di Facebook, Instagram dan YouTube