BERITA MERANGIN – Sekitar 2 pekan sudah panas menyengat dan tanpa hujan. Khawatir bencana kabut asap, dewan minta pemerintah antisipasi Karhutla di Merangin.
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) jadi ancaman terjadinya kabut asap yang melanda Provinsi Jambi pada Oktober 2023 lalu. Selain itu, Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Tak mau itu terjadi, anggota DPRD Merangin, Taufik meminta antisipasi terus digalakan semua lini.
“Pertama kali, kita harus melakukan himbauan-himbauan. Kepala Desa sosialisasikan ke masyarakat-masyarakat,” katanya.
Baca Juga : Sudah Dilarang, Polres Tebo Tangkap Pembakar Hutan dan Lahan
Antisipasi dini harus dilakukan, sebelum bencana kabut asap terjadi. Jangan sampai, ketika kebakaran terjadi, barulah himbauan disampaikan.
“Sudah panas menyengat seperti ini, tidak ada hujan, bukan mendahului tapi ini sepertinya akan memasuki kemarau panjang,” katanya.
Dengan kondisi seperti ini, pemerintah harus bergerak cepat.
“Kepada pemerintah dan OPD terkait, mari kita sama-sama melakukan pencegahan. Kepada masyarakat maupun petani, agar tidak membakar lahan dalam membuka lahan. Bisa dengan cara lain,” pungkasnya.
Optimalkan BPBD
Sementara Pj Bupati Merangin, Mukti Said turut mengantisipasi hal itu. Setelah rapat dengan gubernur, antisipasi akan dilakukan setelah memasuki musim kemarau.
“Kita optimalkan OPD terkait. BPBD harus standby, dan membuat kebijakan-kebijakan agar kemarau ini tidak terjadi hal-hal yang membuat keresahan, terutama kebakaran,” katanya.
Selain itu, peranan camat, kelurahan hingga RT akan dioptimalkan demi mencegah terjadinya Karhutla tersebut.
“Pembukaan lahan (Dengan membakar,red) jelas sanksinya. Tidak boleh sembarangan membakar lahan. Ada ketentuannya. Yang jelas tidak boleh membakar lahan,” bilang Mukti.
(Win)