OPINI – Partisipasi perempuan Indonesia dalam Parlemen masih sangat rendah. Menurut data dari World Bank (2019), negara Indonesia menduduki peringkat ke-7 seAsia Tenggara untuk keterwakilan perempuan di parlemen.
Rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri mengatakan pentingnya keterwakilan perempuan di parlemen Indonesia.
“Saat ini partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah 30%. Pentingnya peningkatan partisipasi perempuan supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial. Selain itu, menguatkan demokrasi yang senantiasa memberikan gagasan terkait perundang-undangan pro perempuan dan anak di ruang publik,” ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi Mendorong Penyelesaian Rancangan Perpres tentang Grand Design Peningkatan Keterwakilan Perempuan di Lembaga Legislatif, Rabu (14/4).
Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pula mengadakan kegiatan sosialisasi Peran Perempuan dalam Meningkatkan Partisipasi Politik untuk Mewujudkan Kesetaraan Gender yang diselenggarakan di Aula Hotel Arriyadh serta dihadiri oleh Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jambi/mewakili, Sekretaris Badan Kesbangpol Tanjung Jabung Barat, Para Narasumber, Peserta dan undangan lainnya.
“Partisipasi politik ini dapat dilakukan oleh warga negara secara jelas dan diundangkan dalam Undang-Undang, peraturan dan sebagainya, ini menjadi upaya kita bersama melibatkan elemen seluruh bangsa. Bagaimana bangsa ini dikelola dengan baik dan pada akhirnya menumbuhkan demokrasi kebangsaan. Saya juga berharap agar sosialisasi ini tidak terhenti disini agar makin banyak lagi masyarakat kita yang mengerti pentingnya pendidikan politik bagi perempuan dan berpartisipasi dalam bidang politik” ucap Bupati Tanjabbar Drs. H. Anwar Sadat M. Ag.(24/3/2022)
Beliau menyatakan bahwa bangsa yang demokratis sudah cukup lama menjadi harapan bagi rakyat Indonesia. Menurutnya, proses pencapaian demokrasi membutuhkan partisipasi seluruh elemen bangsa termasuk didalamnya adalah keberadaan eksistensi perempuan Indonesia.
Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa jumlah perempuan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berpartisipasi dalam ranah politik sangatlah minim dengan begitu kesetaraan gender di Tanjung Jabung Barat pun sangat rendah.
Penulis : Putri Sepviani
Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi