BERITA NASIONAL – Kabar duka kembali datang dari dunia penerbangan Tanah Air. Kali ini, kabar tersebut datang dari maskapai penerbangan Sriwijaya Air, dengan nomor penerbangan SJ182 yang telah di kabarkan jatuh.
Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air JS182, dengan tujuan Jakarta-Pontianak di kabarkan hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Seribu, (09/01/2021).
Hingga kini, tim gabungan, TNI-Polri dan Basarnas masih gencar melakukan proses pencarian. Sampai saat ini, tim pencari telah berhasil menemukan beberapa potongan dari pesawat, maupun dari bagian tubuh manusia.
Melansir dari Detik.com, Jatuh pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 tujuan Pontianak, Kalimantan Barat itu menambah daftar kecelakaan pesawat komersial di Indonesia yang merenggut nyawa puluhan hingga ratusan orang.
Ini 5 Kecelakaan Pesawat Terburuk di Indonesia sebelum Sriwijaya Air jatuh:
-
Lion Air JT-610 di Karawang, Jawa Barat pada 2018
Peristiwa kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 terjadi pada 29 Oktober 2018. Pesawat naas ini rencananya terbang menuju Pangkal Pinang setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara itu, penerbangan ini menggunakan pesawat jenis Boeing 737 MAX 8. Boeing 737 MAX 8 saat itu dikenal baru saja dirilis oleh pabriknya. Baru 13 menit mengudara pesawat tersebut tiba-tiba hilang kontak sekitar pukul 06.33 WIB.
Baca Juga : Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Tim Sar Temukan 5 Kantong Bagian Tubuh Manusia
Sebanyak 189 orang yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, 5 kru dinyatakan tewas dalam jatuhnya pesawat di lepas pantai Kabupaten Karawang, Jabar tersebut.
Investigasi menyebutkan penyebab jatuhnya pesawat tersebut adalah faktor Computer Controlled Stability System yang dikenal sebagai MCAS (Maneuvering Characteristic Augmentation System).
MCAS ini sebenarnya berfungsi mencegah terjadinya gejala stall pada pesawat. Sayangnya alat yang mengukur sudut pesawat saat terbang memberi indikator keliru pada MCAS sehingga menyebabkan menukik dan jatuh.
-
AirAsia QZ8501 di perairan Kalimantan Tengah pada 2014
Pesawat milik maskapai AirAsia ini hilang kontak setelah 50 menit lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur. Rencananya pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 akan menuju Singapura pada 28 Desember 2014.
Lihat Juga : Tebas Kaki Pencuri Sawit di Bangko Hingga Putus, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara
Pesawat tipe Airbus A320 dengan registrasi PK-AXC tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 kru. KNKT belakangan merilis hasil investigasi penyebab kecelakaan tragis itu.
Faktor cacat komponen pesawat, perawatan pesawat, dan awak pesawat yang tidak melakukan prosedur disebut berkontribusi atas peristiwa jatuhnya pesawat AirAsia itu.
-
Adam Air KI-574 di Selat Makassar pada 2007
Tahun Baru 2007 di awali berita menyedihkan dari dunia penerbangan kala pesawat milik maskapai Adam Air jatuh di Selat Makassar. Pesawat Boeing 737-400 buatan tahun 1990 itu sedang menerbangi rute Surabaya-Manado.
Selain itu, jumlah penumpang terdiri dari 96 orang yang terdiri dari 85 orang dewasa, 7 anak-anak, 5 balita, 4 awak kabin serta pilot dan kopilotnya. Hanya saja tak ada jasad korban yang di temukan.
Lihat Lainnya : Kabar Terbaru Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Badan Pesawat Ditemukan di Kedalaman 23 M
Flight Data Recorder (FDR) baru berhasil di angkat pukul 12.29 WIB tanggal 27 Agustus 2007 di kedalaman 2.000 meter. Sedangkan. Cockpit Voice Recorder (CVR) di temukan pukul 10.00 WIB tanggal 28 Agustus di kedalaman 1.900 meter.
-
Mandala Airlines RI 091 di Medan, 2005
Insiden pesawat Mandala Airlines jatuh terjadi pada 5 September 2005. Pesawat nomor penerbangan RI-091, meledak dan menewaskan 94 penumpang dan 5 awak pesawat. Selain itu 50 warga yang berada di dekat lokasi kejadian turut tewas.
Pesawat jenis Boeing 737-200 buatan tahun 1981 ini meledak tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Polonia, Medan, pada pukul 10.06 WIB. Badan pesawat menabrak pagar landasan dan kemudian menghantam kawasan perumahan.
KNKT mengambil kesimpulan pesawat Mandala Airlines naas itu lepas landas dengan konfigurasi lepas landas yang salah.
-
Garuda Indonesia GA-152 di Deli Serdang, Sumut pada 1997
Peristiwa ini merupakan salah satu kecelakaan terburuk di Indonesia dengan jumlah korban sebanyak 234 orang. Pesawat ini lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Polonia, Medan pada 26 September 1997.
Baca Lainnya : Asyik Berduaan di Kamar Hotel, Oknum PNS Ini Digrebek Suami
Pesawat ini di rencanakan mendarat pada pukul 13.58 WIB. Namun beberapa menit sebelum mendarat pesawat yang di piloti Capt. Rachmo Wiyogo itu menabrak perbukitan Sibolangit.
Peristiwa yang terjadi 24 tahun sebelum pesawat Sriwijaya Air jatuh di Kepulauan Seribu ini, tercatat sebagai kecelakaan dengan jumlah korban tertinggi di Indonesia.