Jalan Utama 2 Desa di Tanjabbar Seperti Kubangan Kerbau

TANJABBAR – Kondisi jalan utama 2  Desa, yakni Desa Makmur Jaya dan Sungai Gebar Kecamatan Betara Kabupaten Tanjabbar seperti kubangan kerbau.

Tak ayal, jalan utama 2 desa di Tanjabbar jadi sorotan, lantaran kondisinya yang sangat memprihatinkan.

Baca juga : Lelang Sekda Provinsi Jambi Keluar, 3 Nama Ini Akan Diserahkan Gubernur

Sebagaimana diketahui jalan sepanjang 26 kilometer ini, merupakan jalur utama di desa tersebut.

Setiap harinya jalan ini dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat, yang membawa hasil pertanian serta barang dagangan.

Para pengguna jalan yang menggunakan roda dua pun, apabila melintas di lokasi tersebut harus ekstra hati-hati, untuk bisa melewati lintasan milik pemerintah ini.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Yosef, salah satu pengguna jalan, Sabtu (18/7/20).

Dia menyampaikan bahwa kondisi jalan utama dua desa di Kecamatan Betara ini, sangat menghambat aktifitas penguna jalan.

Menurutnya, jalan utama ini saat musim hujan susah untuk dilalui. Apalagi, dalam kondisi licin dan berbatu koral dengan lubang menganga, sering membuat penguna jalan terjatuh.

Bahkan, mobil yang melintas di jalan ini, kerap kali terbenam di badan jalan.

“Sejak satu bulan ini jalannya mengalami rusak parah. Sudah seperti kubangan kerbau,” kata Yosef.

Dengan rusaknya jalan utama ini, kata dia membuat para pengguna yang membawa dagangan, dengan roda empat terpaksa harus bersabar.

“Dalam kondisi normal jalan menuju simpang Dualap Kecamatan Kuala Betara, dan sebaliknya bisa bisa ditempuh dengan waktu dua jam. Namun dalam kondisi rusak para seperti saat ini, jarak tempuh perjalanan bisa memakan waktu enam jam.” Ungkapnya.

Pedagang Lainnya

Hal senada juga diungkapkan Arif, bahwa sejak jalan dua desa ini mengalami kerusakan, dagangan yang ia bawa menjadi terhambat. Sehingga pendapatannya pun menjadi berkurang.

“Kondisi jalan rusak, omset kita berkurang. Biasanya kalau kondisi jalan normal pendapatan penjualan kita, bisa 4 sampai 5 jutaan. Namun, bila jalan rusak seperti saat ini, omset menurun pendapatan paling sekitar 1 jutaan.” Keluhnya.

“Inilah jalan satu-satunya yang kita lalui, biasanya kalau dengan kondisi jalan normal hanya memerlukan waktu 2 jam. Tapi dengan kondisi jalan seperti ini, bisa memerlukan waktu sampai 6 jam untuk sampai ke tempat tujuan,” terangnya.

Lihat juga video : Klik Disini

Ia berharap pemerintah bisa memperbaiki jalan yang sudah rusak ini, sehingga transportasi bisa menjadi lancar. Dan perekonomian masyarakat menjadi bergairah.

“Kalau bisa Pemerintah Kabupaten dapat segera memperbaiki jalan utama ini. Supaya kami yang berdagang melalui jalur jalan ini merasa nyaman dan lancar,” pintanya. (hry)

 

Redaksi Dinamika Jambi

Kontak kami di 0822 9722 2033