Heboh, Bongkar Dugaan Korupsi di Tempatnya Bekerja, Petugas Damkar Ini Diminta Ngundur Diri

BERITA VIRAL – Aksi petugas damkar yang satu ini viral, setelah Ia bongkar kasus dugaan korupsi di instansi Damkar Depok, tempatnya bekerja.

Akan tetapi, usai aksi bongkar dugaan kasus korupsi di Damkar tempatnya bekerja tersebut, petugas Damkar ini di minta mengundurkan diri, oleh atasannya.

Baca juga : Terbukti Korupsi Massal, 14 Mantan Anggota DPRD di Sumut Divonis 4-5 Tahun Penjara

Tak ayal, hal ini tentu menjadi pertanyaan besar bagi publik, ada apa?

Seperti di ketahui, seorang petugas Damkar Depok bernama Sandi, bersuara soal dugaan korupsi di satuan kerjanya.

Akan tetapi, keberanian Sandi membongkar dugaan korupsi ini, justru di respons permintaan mengundurkan diri.

Gelar Aksi

Bermula ketika Sandi melakukan aksi di Balai Kota Depok, Jalan Margonda Raya, Kota Depok, beberapa waktu lalu.

Dalam aksi itu, Sandi membawa poster bertuliskan ‘Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di dinas pemadam kebakaran Depok.

Kita di tuntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 10 persen. Banyak di gelapkan!!!’.

Salah satu dugaan korupsi yang di ungkap Sandi, adalah pengadaan sepatu safety. Menurutnya, petugas Damkar tidak mendapatkan sepatu lapangan, yang sesuai spesifikasi.

“Terakhir 2018 itu juga sepatu sepatu kami bukan yang sepatu bot, sepatu PDL itu enggak ada safety-nya sama sekali. Enggak ada besi pengamannya, yang depan enggak ada besinya, yang bawah enggak ada besinya. Istilahnya kami kadang untuk panggilan warga evakuasi itu, kan ya sempet ada kejadian temen kena beling. Tapi pejabat diam aja,” ujar Sandi saat di hubungi detikcom, Senin (12/4/2021).

Berita lain : Datangkan Masyarakat dan UMKM, Pj Sekda Muaro Jambi Buka Sosialisasi PEN

Sandi juga mengaku tidak pernah mendapatkan baju pemadam kebakaran sejak 2019. Padahal, menurutnya, ada anggaran khusus untuk pengadaan baju pemadam kebakaran setiap tahun.

“Terus kami selama 2 tahun, tahun 2019 sampai 2020. 2021 sekarang juga kita belum (mendapatkan baju pemadam kebakaran). Untuk 2021 sudah ngukur baju, katanya. Tapi 2019 dan 2020 itu kita enggak dapat baju, saya cari tahu ternyata ada buktinya memang sudah ada anggarannya itu. Nah tapi bajunya itu di mana?,” jelasnya.

Berujung SP

Aksi Sandi ini kemudian viral di media sosial. Tidak lama kemudian, Sandi di panggil hingga di beri surat peringatan (SP), dengan alasan tidak jelas.

“Begitu juga saya, kemarin saya di kasih SP. Danru saya nanya ‘Kenapa anak buah saya di kasih SP, dalam hal apa?’. Terus saya juga pertanyakan SP saya dalam hal apa. Kalau dalam kerjaan saya kerja rajin, saya masuk terus. Sampai saya sakit saya bekerja, enggak pernah enggak masuk. Pejabat cuma intinya ngasih SP,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Sandi juga di minta mengundurkan diri, setelah mempertanyakan perihal pemotongan insentif.

“Ya di tanya seperti itu, ‘Sudah kamu nggak ngerti, kalau kamu protes mulu ya bikin surat pengunduran diri aja. Masih banyak yang mau kerja di Damkar’. Anak-anak kalau secara seperti itu, sudah 5 tahun omongan mereka seperti itu,” ungkapnya.

Insentif Dipotong

Tidak hanya soal baju dan sepatu, Sandi juga mengeluhkan adanya pemotongan insentif mitigasi dan penyemprotan disinfektan. Seharusnya, setiap petugas mendapatkan insentif sebesar Rp 1,7 juta. Namun yang di terima hanya Rp 850 ribu.

“Temen-temen protes setelah itu, ada duit mitigasi dan penyemprotan, 2 kegiatan di situ. Kita pertanyakan duit kegiatan tandatangan kita Rp 1,7 juta sekian, tapi nerima duitnya hanya Rp 850 ribu. Separuhnya, jadi di bagi dua kepada teman,” ujarnya.

Penjelasan Pihak Damkar Depok

Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Depok membantah dugaan korupsi, yang di ungkap oleh salah satu petugas, Sandi.

Kepala Dinas Damkar Depok, Gandara menyatakan perlengkapan Damkar sudah sesuai, dengan aturan yang berlaku.

“Tidak benar apa yang di sampaikan. Perlengkapan sesuai dengan aturan,” ujar Gandara saat di konfirmasi.

Selanjutnya, Gandara juga mengklarifikasi soal pemotongan insentif, yang juga di soal oleh Sandi. Menurutnya, insentif di potong untuk BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

Berita lain : Viral, Kemesraan Ariel Noah dan BCL ‘Pelukan’, Kembali Gegerkan Publik

“Penjelasan dari bidang yang menangani. Sebetulnya potongan itu buat BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, yang menjadi kewajiban anggota dan potongan tidak sebesar itu. Teknisnya bisa tanya ke bidang,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Gandara mengatakan pihaknya akan memanggil Sandi terkait aksi protesnya, yang membongkar dugaan korupsi tersebut.

“Teguran dan pemanggilan oleh atasannya,” ujarnya.

Sumber : Metroonlinentt.com

redaksi

Kontak kami di 0822 9722 2033 Email : Erwinpemburu48@gmail.com Ikuti Kami di Facebook, Instagram dan YouTube