BISNIS – Kebijakan Presiden Joko Widodo melarang ekspor minyak dan sawit, langsung berdampak. Harga Sawit periode 23 April – 24 April 2022 terjun bebas, membuat petani sawit di Merangin, Jambi galau
Nasib petani kelapa sawit di Provinsi Jambi, panik bukan kepalang. Khususnya di Kabupaten Merangin, dalam 2 hari terakhir, harga komoditi sawit terjun bebas.
“Malam Sabtu (23 April 2022) harga sawit turun Rp 1.200/kg. Jadi harga sebelumnya 3.400 sampai 3.600, malam itu sudah di harga 2.200/kg,” kata Ahmad, warga Pamenang.
Petani panik bukan kepalang, harga sawit kembali turun pada Minggu 24 April. Harga sawit turun menembus angka Rp 1.300/kg dari penurunan sebelumnya Rp 1.000/kg
“Malam ini infonya turun 1.300. Harga 2.200/kg kemarin, hari ini Rp 1.000/kg sawit di tingkat petani,” paparnya.
Tentu saja, petani kalang kabut lantaran mendekati hari raya Idul Fitri. Selain membutuhkan uang, juga semakin dekatnya pabrik akan tutup untuk libur lebaran.
“Kebijakan pemerintah berdampak pada harga sawit. Sawit melimpah, kemana akan dijual?,” katanya.
“Padahal, saat ini bisa dibilang tengah panen raya. Sawit sedang panen,” pungkasnya.
Sementara penelusuran awak media, harga sawit di salah satu pabrik di kawasan Pamenang, masih berkisar Rp 1.855/kg. Pabrik menerima sawit super, dengan harga Rp 1.870/kg.
Baca Juga : Indonesia Larang Ekspor, Harga Minyak Goreng Langsung Meroket
Sebagai informasi, penurunan harga sawit pada 23 dan 24 April 2022 ini juga terjadi di Provinsi Riau. Mengutip Bisnis.com, harga sawit turun berkisar Rp 300 hingga Rp 1.000/kg
Sekretaris Apkasindo Riau Djono Albar Burhan menjelaskan penurunan harga ini sejak pemerintah mengeluarkan penetapan larangan ekspor sawit dan minyak goreng.
“Sejak kemarin adanya penetapan larangan ekspor sawit dan minyak goreng ke luar negeri, petani sawit Riau bersedih karena harga jual TBS ke pabrik kembali anjlok, yang sebabnya karena aturan pemerintah dan bukan karena kondisi pasar global,” ujarnya Minggu (24/4/2022).