Diberi Imbalan Rp 100 Ribu, Bocah Ini Cabuli Bayi Berusia 1,5 Tahun

KARAWANG – Psikolog mengobservasi kondisi kejiwaan anak jalanan terduga pelaku pembunuhan disertai pencabulan kepada bayi lelaki 1,5 tahun di kawasan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Bocah lelaki berumur 10 tahun itu didampingi pihak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Karawang.

“Kelainan seksual sementara ini belum terdeteksi. Untuk meretas hal itu sangat jauh sekali. Karena kelainan seksual muncul jika orang sudah punya minat dan hasrat seks dari dalam dirinya,” tutur Cempaka Putrie Dimala, Psikolog dari P2TP2A Karawang kepada detikcom via telepon, Selasa (2/10/2018).

Cempaka melaksanakan serangkaian observasi untuk mengetahui psikologis bocah tersebut. Termasuk menelisik latar belakang kehidupan anak jalanan itu. Hasil sementara tidak ditemukan hasrat seksual dalam diri si bocah. Bahkan anak itu belum puber.

“Saya meraba-raba apakah dia sudah puber atau belum. Sementara ini, dia tidak mengerti apa itu sodomi, apalagi melakukannya kepada anak kecil. Sama sekali tidak terfikir olehnya,” tutur Cempaka.

Menurut Cempaka, bocah itu mengaku menyekap bayi di dalam toilet karena disuruh oleh seorang pria dewasa dengan imbalan uang Rp 100 ribu. Lalu terduga pelaku itu membawa korban yang tengah bermain di dekat rumahnya. Bayi lelaki yang baru bisa berjalan itu kemudian dibawa ke dalam toilet yang gelap dan pengap.

“Coba ambil anak itu nanti dikasih uang,” tutur Cempaka menirukan ucapan terduga pelaku saat disuruh pria misterius tersebut.

Si anak itu kemudian menuruti perintah pria misterius untuk membawa korban ke toilet musala dekat rumah korban. Di dalam toilet, bocah tersebut membekap korban dengan tangannya agar tidak menangis. Korban lemas karena kehabisan oksigen.

“Pikirannya saat itu kalut karena ketakutan. Ia mendengar suara-suara warga yang mencari korban di luar toilet. Alhasil ia membekap anak itu dengan tangannya supaya bayi tersebut tidak bersuara,” tutur Cempaka.

Adapun pria misterius yang menyuruh terduga pelaku, kata Cempaka, kabur begitu melihat warga mencari korban.

Cempaka mengungkapkan, terduga pencabul itu tak kuasa menolak permintaan si pria dewasa karena mereka punya hubungan khusus. Pria itu, ungkap Cempaka, berdasarkan pengakuan bocah, pernah berbuat cabul. Sebagai imbalan, pria yang tidak diketahui namanya itu rutin memberi sejumlah uang kepada bocah tersebut.

“Berkisar dua ribu rupiah hingga lima ribu rupiah,” ujar Cempaka.

Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya menyatakan bocah terduka pelaku itu memberikan keterangan berbeda kepada polisi. “Kepada penyidik, dia mengaku melakukannya sendiri. Tidak ada sosok pria yang menyuruhnya,” kata Slamet di Mapolres Karawang, Selasa (2/10/2018).

Sumber : Detik.com

Redaksi Dinamika Jambi

Kontak kami di 0822 9722 2033