BERITA VIRAL – Misteri jejak keberadaan dosen Universitas Islam Indonesia atau UII, Ahmad Munasir Pratama (AMRP), akhirnya terpecahkan setelah pria itu ditemukan di Amerika Serikat.
Jejak Ahmad mulai menjadi misteri setelah ia dilaporkan hilang usai mengikuti rangkaian acara mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia, yang berlangsung sejak 5 Februari.
Ia menghadiri acara itu bersama delegasi yang beranggotakan empat orang, termasuk Rektor UII, Fathul Wahid.
Baca juga : H Mashuri Gerakan Subuh di Pangkalan Jambu
Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan kepulangan Ahmad adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.
Seluruh anggota tim pulang lewat Turki dengan tiga penerbangan berbeda. Ahmad yang sendirian dalam penerbangannya tidak membagikan detail informasi penerbangannya ke kolega UII maupun istri.
Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul. Pesan itu berbunyi, “menunggu boarding.”
Setelahnya, upaya mengontak Ahmad melalui beragam kanal daring dilakukan. Namun, tak satu pun pesan yang direspons oleh Ahmad.
WhatsApp Kepada Sang Istri
Menurut informasi lisan yang dikuatkan dengan pesan WhatsApp kepada sang istri, Ahmad bakal mendarat di Jakarta pada 16 Februari pukul 18.00 WIB.
Namun, sosoknya tak tampak kala adiknya menunggu di pintu kedatangan. Setelah dikonfirmasi ke pihak Angkasa Pura, mereka menyatakan tak ada nama Ahmad dalam penerbangan tersebut.
Tim Pusat Krisis UII langsung menggelar pencarian. Mereka menemukan jejak digital Ahmad di Turki.
Mereka menemukan rekaman aktivitas sign out Google Drive pada 13 Februari pukul 03.57 waktu setempat.
Selain itu, ditemukan pula koneksi internet VPN yang mengarah ke Kampus UII pada 12 Februari antara pukul 19.00 hingga 23.00 waktu setempat.
Dari jejak itu, Ahmad dipastikan sudah meninggalkan Norwegia dan berada di Turki.
Pencarian pun meluas, tak hanya melibatkan KBRI Oslo, tapi juga KJRI Istanbul. Tim UII juga mengajukan permohonan perlindungan ke Direktorat Perlindungan WNI Kemlu RI.
Tak hanya itu, mereka juga menyurati Interpol Indonesia untuk menerbitkan Yellow Notice.
Pada Minggu (19/2), Fathul mengabarkan bahwa Ahmad terdeteksi memasuki Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada 13 Februari. Temuan itu berdasarkan data dari United States Customs and Border Protection (US CBP). Meski begitu, lokasi Ahmad belum diketahui secara pasti.
Sehari kemudian, Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol. Krishna Murti, menyebut Ahmad sudah terdeteksi. Dia menyatakan bahwa Ahmad tidak hilang.
Baca juga: Hingga di Minggu Terakhir Februari 2023, Harga Sawit di Jambi Terus Melonjak Naik
“Sudah terdeteksi. Yang bersangkutan tidak hilang, tapi mengubah rute tanpa memberi tahu siapa pun,” kata Krishna seperti dilansir Antara.
Sehari setelahnya, Krishna mengabarkan bahwa Ahmad membeli tiket menuju Boston saat masih di Jakarta.
Ahmad juga disebut sempat membeli nomor telepon kala sudah berada di AS. Kendati demikian, nomor kontak itu belum bisa dihubungi.
Pada Jumat (24/2), Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha, akhirnya memastikan bahwa Ahmad sudah ditemukan.
“Konjen RI NY telah bertemu langsung dengan beliau. Saat ini, AMRP berada di AS dan Alhamdulillah dalam keadaan aman,” kata Judha.
Sumber : CNN Indonesia