Pembangunan Jalur Khusus Batubara Berjalan, Organda Jambi Angkat Bicara

BERITA JAMBI – Pembangunan jalur khusus batubara yang terbentang dari Kotoboyo-Kilangan, saat ini sedang berjalan. Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jambi, Madian Saswadi angkat bicara.

Belum lama ini, Gubernur Jambi lakukan peninjauan pembangunan jalur khusus angkutan batubara.

Di mana, jalur tersebut memiliki panjang sekitar 30 km, diproyeksikan rampung pada akhir tahun 2022. Dari informasi yang dihimpun, pembangunan menggunakan anggaran 30 miliar dari APBD Provinsi Jambi.

Baca Juga : Soal Angkutan Batu Bara Jelang Idul Adha, Begini Tanggapan Dishub Jambi

Ketua Organda, Madian menuturkan, oleh karena menggunakan anggaran daerah, pihaknya meminta agar jalan khusus tersebut dikenakan tarif berbayar.

Pembangunan Jalur Khusus Batubara Berjalan

Dengan demikian, tiap angkutan batubara yang melintas, mesti dikenakan retribusi yang ditujukan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Karena ini informasinya menggunakan anggaran pemerintah, sebaiknya harus ada retribusi yang sah. Sistemnya silahkan di atur, beserta regulasinya. Entah itu pakai karcis, atau bagaimana,” ungkap Madian, Sabtu (09/07/2022).

Fasilitas Umum

Lebih lanjut, Madian menambahkan, penerapan jalan khusus batubara di Jambi, dapat mengambil referensi seperti di wilayah Kalimantan.

Di mana, tata kelola jalan khusus dimuat dalam Peraturan Daerah. Sehingga, retribusi tersebut benar-benar disalurkan pada PAD. Tak menutup kemungkinan, angkutan barang lainnya juga dapat melintas.

“Kalimantan Selatan sukses, kita sudah melihat. Pola yang diterapkan, dia menggunakan sistem retribusi. Tiap kendaraan dikenakan biaya langsung, baik itu batubara, CPO atau angkutan barang lainnya,” tambahnya.

Selain itu, Ia juga mengusulkan Pemerintah Provinsi Jambi untuk mendirikan beberapa fasilitas umum di dalamnya. Seperti, adanya SPBU dan Rest Area bagi angkutan batubara, yang berada di jalan khusus tersebut.

Terakhir, Organda juga meminta perusahaan tambang, untuk pro aktif membangun jalur khusus.

“Perusahaan-perusahaan lain, dapat meniru tambang yang berada di wilayah Batanghari dan Sarolangun. Mereka membuat jalur via sungai, seperti Pelabuhan Tenam. Nah, untuk tambang daerah Bungo dan Tebo saya lihat belum ada.” tutupnya.

(Rpa)

redaksi

Kontak kami di 0822 9722 2033 Email : Erwinpemburu48@gmail.com Ikuti Kami di Facebook, Instagram dan YouTube