VIRAL – Diduga tak terima jargonnya kalah di Pilkades serentak Garut, sekelompok massa pendukung Cakades, rusak kantor desa hingga luluh lantah. Kejadian ini pun, bikin heboh warga setempat.
Betapa tidak, selama ini Pilkades di Garut memang cenderung menjadi rawat keributan. Baik dari pihak yang kalah, maupun oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga : Di duga Lakukan Pelecehan, Mantan Penyiar Radio, Gofar Hilman Trending di Twitter
Nah, dari informasinya di lansir dari Jurnalgarut, pada Pilkades Garut kali ini cenderung salah satu calon menduga dan menilai adanya permainnya politik uang. Namun, saat di laporkan ke pihak panitia tak di gubris.
Tak ayal, jargonnya kalah dalam Pilkades yang di nilai ada kecurangan tersebut, sekelompok massa ini pun nekat rusak kantor desa.
Seperti yang di ketahui, sekelompok warga pendukung salah satu calon kepala desa, melakukan aksi perusakan kantor desa. Di duga karena tidak puas jagoan mereka kalah, dalam pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak tersebut.
Tak, ayal sekelompok warga atau massa ini pun rusak kantor desa. Akibatnya, sejumlah bagian kantor desa mengalami kerusakan yang cukup serius.
Berita lain : Respon Cepat Soal Listrik di Bahar, Ini Solusi Bupati Muaro Jambi
Di lansir dari Merdeka.com, Suhendi (36), salah seorang warga Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut menyebut bahwa aksi perusakan kantor desa itu terjadi di wilayahnya.
“Yang di rusak kantor Desa Pangrumasan. Tadi dirusaknya sebelum isya, sekitar pukul 19.00” sebut Suhendi, Selasa (8/6).
Puluhan Warga
Menurut Suhendi, aksi perusakan kantor desa itu di lakukan oleh puluhan warga, yang sengaja mendatangi kantor desa.
Selai itu, dari informasi yang di terimanya, puluhan warga desa yang melakukan aksi perusakan itu, adalah pendukung salah satu calon kepala desa yang kalah dalam pemilihan.
“Datang ke kantor desanya barengan, dan mereka langsung melempari kaca-kaca kantor desa. Semuanya langsung pecah. Pas ngobrol sama salah satu, katanya merasa tidak puas sama panitia pemilihan kepala desa, yang tidak menerima aduan dari masyarakat terkait politik uang. Jadinya kesel dan melakukan aksi itu,” jelasnya.
Di samping itu, dari yang di ketahuinya, Suhendi memastikan seluruh kaca yang ada di kantor desa Pangrumasan pecah. Tapi, menurutnya, akibat peristiwa itu tidak ada yang menjadi korban jiwa, maupun luka.
Lebih lanjut, Suhendi juga memastikan, bahwa kejadian tersebut sudah di tangani oleh sejumlah pihak.
“Tadi ada pak Camat, pa Kapolsek, pa Danramil juga ada. Warga yang datang ke kantor desa juga sempat di kumpulkan lalu bubar,” tutupnya. (*)