Inggris Akhiri Lockdown dan Lepas Masker, India Babak Belur, Indonesia?

NASIONAL – India makin babak belur dengan mundurnya 12 menteri, kala Covid-19 melonjak. Pun Indonesia, kelimpungan dengan varian baru. Sebaliknya, Inggris akhiri lockdown dan lepas masker.

Masih ingat kasus ribuan jenazah di Sungai Gangga? Belakangan ini, India kembali viral dengan ratusan jenazah di sungai yang sama.

Kondisi yang tengah mereka hadapi, sebanyak 12 menteri India mengundurkan diri secara bersama-sama. Dari 12 menteri yang mengundurkan diri itu di antaranya adalah menteri kesehatan, menteri lingkungan dan pendidikan.

Melansir Detik.com yang mengutip AFP, Rabu (7/7/2021), pengunduran diri berjamaah para menteri itu terjadi pada hari ini. Pengunduran diri tersebut merupakan bagian dari perombakan besar-besaran oleh Perdana Menteri Narendra Modi menyusul lonjakan bencana dalam kasus Covid-19 dan menjelang pemilihan negara bagian yang penting.

Menteri Kesehatan Harsh Vardhan mendapat kritik khusus selama lonjakan kasus virus Corona pada bulan April dan Mei. Layanan kesehatan berada di bawah tekanan berat di banyak daerah karena rumah sakit kehabisan tempat tidur, oksigen medis dan obat-obatan.

Menteri Hukum, Keadilan dan Teknologi Informasi India, Ravi Shankar Prasad, juga mengundurkan diri. Dia telah terlibat dalam perselisihan sengit dalam beberapa bulan terakhir dengan perusahaan media sosial asing.

Baca Juga : India Tak Berdaya, 4000 Jenazah Mengapung di Sungai Gangga 

Selain Vardhan dan Prasad, Menteri Lingkungan Hidup, Hutan, dan Perubahan Iklim, serta Informasi, Penyiaran dan Industri Berat, Prakash Javadekar, yang juga mengundurkan diri. Kala pandemi India, Menteri Pendidikan India Ramsh Pokhriyal Nishank turut mundur.

Varian Delta Bikin Indonesia Kewalahan

Sementara Indonesia, Varian Delta membuat kelimpungan pemerintah belakangan ini. Tengah menjalankan vaksin besar-besaran, upaya pemerintah itu berhadapan dengan melonjaknya kasus baru.

Berturut-turut menimbulkan kekhawatiran mulai dari ketersediaan rumah sakit hingga oksigen yang sempat menimbulkan antrian.

Mantan menteri, selebritis dan aktivis meninggal dunia dalam sepekan terakhir. Sedangkan kasus meninggal naik hingga 10 kali lipat di Ibukota.

Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria mengatakan, berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, setidaknya 803 warga dimakamkan dengan prosedur penanganan COVID-19 dalam dua minggu terakhir. Bahkan data pemakaman dengan protap COVID-19 melonjak 10 kali lipat dari bulan lalu.

“Data pemakaman dengan protokol COVID-19 di DKI Jakarta (1 Mei-3 Juli 2021) jumlahnya meningkat sepuluh (10) kali lipat jika dibandingkan pada awal Mei 2021. Duka mendalam kita semua. Semoga warga yang meninggal dunia mendapatkan tempat paling mulia di sisi Tuhan YME dan para keluarga di berikan kesabaran, amin,” ucapnya.

Melansir Beritasatu.com, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendesak pemerintah segera penuhi kekurangan SDM dokter dengan mempercepat kelulusan mahasiswa kedokteran yang belum lulus uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter (UKMPPD).

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Slamet Budiarto menyampaikan hal itu pada Rapat Dengar Pendapat Umum bersama DPR Komisi IX serta Kementerian dan Lembaga (K/L), Senin (5/7/2021).

“Jadi mahasiswa ini sebenarnya sudah lulus Fakultas Kedokteran tapi belum lulus secara UKMPPD. Ini segera diluluskan,” katanya.

Inggris Akhiri Lockdown Masker

Perdana Menteri (PM) InggrisBoris Johnson, menetapkan rencana yang menjadi langkah akhir dalam melonggarkan lockdown virus Corona (COVID-19). Langkah akhir itu mencakup pencabutan aturan social distancing dan wajib masker bagi publik, serta mengakhiri imbauan bekerja dari rumah (WFH).

Melansir Reuters, Selasa (6/7/2021), PM Johnson memperkirakan pencabutan pembatasan Corona akan berlaku mulai 19 Juli mendatang. Keputusan akhir pemerintah akan di umumkan secara resmi pada 12 Juli.

Sejumlah elemen, termasuk kebijakan pendidikan dan perjalanan, akan di umumkan pada akhir pekan ini.

Berikut rencana pelonggaran lockdown Corona yang diumumkan PM Johnson pada Senin (5/7) waktu setempat:

Pemakaian Masker

Aturan wajib pakai masker akan dicabut. Pemerintah akan terus merekomendasikan keadaan tertentu di mana memakai masker, tapi ini akan menjadi pilihan pribadi.

Penyedia layanan transportasi masih bisa memilih untuk tetap menegakkan aturan wajib masker, jika memang memutuskan demikian.

Jaga Jarak 

Tidak akan ada batasan berapa banyak orang yang boleh bertemu secara sosial, atau di mana mereka bisa bertemu. Hal ini berlaku untuk acara pernikahan, pemakaman dan acara-acara lainnya, juga untuk panti perawatan, meskipun langkah pengendalian penularan akan meningkat.

Tidak akan ada lagi aturan yang mewajibkan warga saling menjaga jarak setidaknya 1 meter satu sama lain.

Hospitality

Tidak akan ada batasan kapasitas lokasi-lokasi hospitality, atau kewajiban memberikan layanan meja. Kelab malam dan bisnis lainnya yang sebelumnya ditutup secara … Selengkapnya….

redaksi

Kontak kami di 0822 9722 2033Email : Erwinpemburu48@gmail.comIkuti Kami di Facebook, Instagram dan YouTube

You cannot copy content of this page