MERANGIN – Pertanyakan kasus 10 honorer bukan guru lolos PPPK Guru di Merangin, jadi salah satu poin protes mahasiswa dan pemuda ke Polres Merangin. BKPSDMD turut jadi titik protes, dari 5 poin tuntutan.
Demikian diungkapkan koordinator aksi,
Sandra Wandi, Minggu (10/11/2024) malam. Puluhan mahasiswa dan pemuda Merangin yang tergabung di Jaringan Aktivis Pemuda Mahasiswa Merangin Raya siap beraksi besok, Senin (11/11/2024).
“Kita mempertanyakan kasus 10 lulusan bukan guru, lulus seleksi PPPK Guru. Bagaimana bisa terjadi? Bagaimana pemeriksaan yang telah dilakukan polisi?,” katanya tegas.
Selain itu, carut marut seleksi PPPK 2024 turut jadi protes mereka, mulai dari usulan PPPK hingga tak masuknya ratusan honorer yang telah mengabdi belasan tahun.
“Banyak sekali laporan masyarakat pada kami, atas kinerja BKPSDMD dalam seleksi PPPK ini. Bagaimana mungkin, 10 TKS bisa lolos dalam pangkalan data BKN?,” katanya.
Copot Ferdi Anshori dari jabatan BKPSDM Merangin atas kekacauan seleksi PPPK 2023 dan 2024 menjadi salah satu poin.
“Kita tegaskan, cukup sudah ratusan honorer Merangin jadi korban. Masa depan mereka hancur, padahal sudah lama mengabdi,” kecam Wandi.
Aktivis muda Merangin itu mengaku, sejumlah aktivis dan akademisi merespon baik aksi itu. Bahkan, tak sedikit aktivis sudah mengkonfirmasi ikut dalam aksi.
“Alhamdulillah, banyak masyarakat Merangin mendukung. Juga dari aktivis dan mereka yang menyuarakan kepentingan rakyat akan turut serta,” pungkasnya.
Sebagai informasi, puluhan mahasiswa dan aktivis akan mengelar aksi di Taman Bujang Upik, area perkantoran Merangin.
Sekitar pukul 08.00 Wib, mahasiswa dan aktivis bergerak ke Polres dan BKPSDMD Merangin.