Ditengah Isu Kenaikan Harga Rokok, Kekayaan Pemilik Group Djarum Turun

JAKARTA – Ditengah isu kenaikan harga rokok, Forbes mencatat kekayaan orang terkaya di Indonesia, Hartono bersaudara pemilik Group Djarum turun.

Kekayaan yang disumbang dari industri rokok dan perbankan ini turun tipis 0,2 persen atau sekira USD21 juta-USD22 juta.

Kekayaan Budi Hartono turun 0,2 persen atau USD22 juta menjadi USD9,1 miliar. Budi menduduki peringkat 144 orang terkaya di dunia dan menjadi orang terkaya di Indonesia.

Sedangkan Michael Hartono juga mengalami penurunan kekayaan 0,2 persen atau USD21 juta menjadi USD8,9 miliar dan menduduki peringkat 147 orang terkaya di dunia dan orang terkaya kedua di Indonesia. Demikian dikutip Forbes, Jakarta.

Namun jika digabung, kekayaan duo Hartono pemilik Group Djarum ini mencapai USD18 miliar atau meningkat jika dibandingkan kekayaan di akhir 2015 sebesar USD15,4 miliar.

Industri rokok dan tembaku kini menjadi isu seksi di Indonesia, setelah ada kajian dari Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang mengkaji harga rokok seharusnya dinaikkan setidaknya menjadi dua kali lipat atau setidaknya Rp50.000 per bungkus.

Baca Juga : Adu Orang Terkaya RI Vs Malaysia, Siapa Paling Kaya?

Baca Juga : Dalam Rakor Evaluasi, KPK Sebut Baru 34,83 Persen Eksekutif di Jambi Lapor Harta Kekayaannya

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan kajian tersebut, sejumlah perokok pun akan berhenti merokok jika harganya dinaikkan dua kali lipat. Survei dilakukan terhadap 1.000 orang melalui telepon dalam kurun waktu Desember 2015 sampai Januari 2016. (Okezone.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *