Bercita-Cita Jadi Guru, Malah Jadi Dewan di Muaro Jambi 4 Periode

BERITA JAMBI – Ragam kisah perjalanan hidup, semua rencana dapat di gambarkan, namun yang menjadi penentu adalah Sang Pencipta. Seperti yang di alami oleh Ahmad Haikal, Dewan di Muaro Jambi, bercita-cita menjadi guru malah duduk sebagai Dewan 4 periode.

Awalnya hanya memiliki cita-cita menjadi seorang guru, kini Haikal malah telah menjadi anggota Dewan di Muaro Jambi selama 4 periode. Begini kisah perjalanan hidupnya.

Pria kelahiran Sebapo, 18 Maret 1973 ini tak menyangka hidupnya menjadi wakil rakyat 4 periode. Terlahir dari anak seorang Guru SD, Haikal memulai pendidikannya di sebuah SD negeri Sebapo. Oleh karena kecerdasannya di kelas 5 SD, Ia menyelesaikan jenjang pendidikan dasar.

Baca Juga : Hasil Pilkada 2020, Ahmad Haikal Makin Serius Maju di Pilbup Muaro Jambi

Kemudian, sosok sederhana yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Muaro Jambi ini, menamatkan sekolah menegah di Pondok Pesantren Salaf Pulau Jawa.

Seakan rindu Sebapo, Haikal hijrah ke tanah kelahiran melanjutkan pendidikan di SMK Purnama Jambi. Menancapkan cita-cita menjadi seorang guru, dewan hoby mengenakan Peci ini meneruskan pendidikan di FKIP Unja. Lagi dan lagi, garisan tangan tak bisa di tebak, Haikal meluluskan S1 nya dari Universitas Darul Ulum Jombang, Jawa Timur.

Semasa kuliah waktu luang Haikal di isi dengan berolahraga, dan di tempah dalam suasana lingkungan Nahdatul Ulama.

“Jadi saya sewaktu kuliah hoby olahraga, organisasi kurang dulu, makanya mungkin sebagian penglihatan orang saya kurang cakap,” ungkapnya.

Terjun Ke Politik

Gonjang-ganjing demonstrasi tahun 1998, masih kental di ingatannya. Seakan memicu insting politiknya terus bergejolak, ingin memainkan peran dalam sebuah sistem.

Selepas mengenyam gelar S1, Haikal memberanikan diri mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Sebapo. Tepatnya tahun 1997, bertarung ‘head to head’ bersama petahana.

Lihat Juga : Prihatin, Bupati Masnah Kunjungi Korban Pelecehan Ayah Kandung di Mestong

Namun apa daya, dewi fortuna belum berpihak pada sosok dewan yang hoby makan mie ayam Cikini ini, nasib berkata lain.

Setahun usai kalah dalam pilkades, Ia memutuskan bergabung pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), perlahan lambat laun karir politiknya mulai bersinar.

“Sebagai bagian genetik dari NU, maka saya pilihlah PKB waktu itu ada peluang. Saya memulainya, dari Ketua PAC Mestong,” bebernya.

Bukan hanya itu, Dewi Fortuna sepertinya berpihak pada Haikal. Berkat semangat militansi membesarkan partai, Ia terpilih pertama kalinya sebagai Anggota Dewan Kabupaten Batanghari, pada tahun 1999.

Siap Kalah dan Mengalah

Sudah hal biasa, alasan seorang Politikus masuk pusaran politik. Oleh karena pengalaman berorganisasi, akan tetapi sedikit berbeda dengan sosok Putra Sebapo ini.

Ia tidak begitu piawai, dalam berorganisasi semasa kuliahnya. Namun prinsip politiknya adalah, siap kalah dan mengalah. Asumsinya, sebagai politikus harus cermat memposisikan diri, dalam memperjuangkan argumen.

“Kurang tepat ketika istilah-istilah ilmiah, kita tawarkan ke masyarakat desa. Artinya harus terbuka dan cermat menempatkan diri, pada semua kelompok, dan saat itulah sosok mengalah politikus terbentuk,” jelasnya.

Sempat berhenti, sebagai dewan tahun 2004 hingga 2009. Haikal menghabiskan waktunya, mengabdi pada masyarakat dan berkebun.

Merasa tidak puas berjuang dalam sistem, sosok yang memiliki makanan favorit ikan asin kukus ini, memutuskan mencalonkan diri dalam Pileg 2009. Berturut-turut selama 3 kali, terpilih hingga periode 2021 kedepan.

Lihat Juga Video : Kecelakaan Mahasiswa UNJA di Sungai Duren Terekam Sempat Oleng

“Kalau sudah Tuhan yang mengkehendaki, pasti ada jalan kita tidak ketahui menjadi apa sebelumnya kan,” tukasnya.

Selain Wakil Ketua DPRD, sosok Ahmad Haikal ramai di perbincangkan. Sebab di era kepemimpinannya, PKB mendapat unsur pimpinan di DPRD Kabupaten Muaro Jambi. (Tr01)

redaksi

Kontak kami di 0822 9722 2033Email : Erwinpemburu48@gmail.comIkuti Kami di Facebook, Instagram dan YouTube

You cannot copy content of this page