MERANGIN – Penyelidikan dugaan kecurangan PPPK 2023 terus berlanjut. Usai Kepsek, polisi periksa lulusan PPPK Merangin diduga curang dan dilaporkan ormas.
Sebelumnya, sejumlah pihak telah diperiksa Satreskrim Polres Merangin, Kepala sekolah, operator, BKPSDMD serta para PPPK yang dilaporkan karena dugaan curang guna proses penyelidikan.
Kapolres Merangin melalui Kasat Reskrim IPTU Mulyono dikonfirmasi media ini mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan kembali periksa P3K guru yang dilaporkan Ormas itu.
“Minggu depan mulai hari Senin, peserta (P3K, red) yang dinyatakan lulus dan dilaporkan Ormas, jadi 10 orang tersebut akan kita panggil untuk lakukan pemeriksaan,” kata Mulyono, Jumat (2/2/2024)
Selain itu, sebagai bentuk keseriusannya dalam menyikapi laporan tersebut, Satreskrim telah menyurati Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Kita masih menunggu balasan dari BKN, kapan kita diberi kesempatan untuk melakukan atau klarifikasi terhadap BKN,”ujarnya.
Proses pendalaman penyelidikan kasus dugaan kecurangan P3K ini terus dilakukan Satreskrim polres Merangin, puluhan P3K guru yang dilaporkan itu akan di menjalani pemeriksaan yang kedua kalinya.
“Nanti setelah klarifikasi oleh BKN kita akan panggil Panselda P3K,”ujarnya lagi.
SPTJM Bermaterai
Bagaimana dengan Kepsek yang menandatangani Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) bermaterai 10.000.; apakah itu tidak merupakan perbuatan melawan hukum.
“Itu (SPTJM, red) akan menjadi pertimbangan kita, kapan surat itu dibuat dan ditandatangani, apakah sesuai dengan faktanya,” pungkasnya.
Diketahui, pasca pengumuman kelulusan seleksi PPPK Guru, mencuat beberapa dugaan kecurangan diantara 1067 lulusan.
Baca Juga : Usai Penyelidikan Dugaan Kecurangan PPPK Guru, Polres Merangin ke BKN
Mereka seperti operator dapodik tenaga honorer Dinas Pendidikan, tenaga honorer kantor Bupati Merangin (Anak Kepsek), tenaga honorer kantor Samsat yang telah ngundur diri sebagai guru, bahkan tak pernah honor dan menjadikan guru sekalipun dinyatakan lulus PPPK guru.