SAROLANGUN – Persoalan batubara terus jadi sorotan. Setelah kemacetan di Batanghari, kemudian aksi blokir di Muaro Jambi, giliran Sarolangun bereaksi atas aktivitas batubara PT AJC.
Batubara merupakan sumber daya alam yang sangat menggairahkan bagi para pengusaha tambang. Sehingga berbagai macam cara dilakukan agar usaha penambangan dan mobilisasi batubara bisa berjalan dengan lancar dan aman.
Namun sayang, tak semua peduli dan bahkan ada yang mengorbankan kepentingan masyarakat maupun harus merusak fasilitas umum yang ada.
Seperti aktivitas mobilisasi angkutan batubara PT Anugrah Jambi Coalindo (AJC) melintasi ruas jalan Sarolangun yakni Simpang Pitco-Desa Sepintun Kecamatan Pauh. Saat ini kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan sehingga mengalami rusak parah.
Padahal jalan itu sudah menelan APBD Sarolangun mencapai puluhan miliar untuk meningkatkannya. Perbaikan jalan masyarakat Desa Sepintun, Lubuk Napal, Lamban Sigatal, Seko Besar dan Taman Bandung agar warga merasa nyaman bahkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Di era bupati 2017-2022, jalan itu masih sangat mulus. Bahkan pemerintah berkomitmen bahwa perusahaan dilarang untuk melintasi jalan itu.
Akan tetapi pasca masa transisi dari bupati definitif ke Penjabat Bupati Sarolangun saat ini ruas jalan itu sudah hancur parah selang dua bulan terakhir ini.
Alhasil, Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) Gerakan Pecinta Keadilan dan Kebenaran (GPKK) menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sarolangun pada Jum’at (16/09/2022).
Dalam aksi unjuk rasa yang dikomandoi oleh Zoris dan Dani bersama koleganya, menuntut dan meminta kepada Ketua DPRD Sarolangun untuk memanggil pihak perusahaan PT AJC.
Mereka menduga, perusahaan itu mengangkut batubara dengan muatan berlebihan tonasenya sehingga jalan itu mengalami kerusakan parah.
”Kami meminta sampaikan kepada Pj Bupati Sarolangun untuk kembali mentelaah surat dukungan terhadap PT AJC yang mana surat tersebut bernomor 600/234/DPUPR/2022 dengan sifat penting dan perihal pemakaian perawatan dan perbaikan ruas jalan simpang Pitco-Desa Sepintun Kecamatan Pauh. Yang mana surat itu di tanda tangani langsung oleh Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal,S.Pt.,MM,” ujar Korlap Aksi
Tidak hanya itu saja, para unjuk rasa itu juga meminta kepada Ketua DPRD Sarolangun untuk mendesak pihak PT AJC agar menghentikan sementara kegiatan angkutan batubara. Menghentikan aktivitas sebelum adanya perbaikan total atas kerusakan jalan tersebut.
“Silahkan bapak lihat sendiri kondisi jalan itu saat ini, sudah sangat parah sekali. Jika ini dibiarkan kasian terhadap masyarakat 7 desa di dalam itu. Sebab jalan ini satu satunya akses mereka untuk menuju daerah perkotaan,“ Imbuhnya (Ajk)