BERITA JAMBI – Sempat ramai di beritakan, Sapuan Ansori pantas di beri julukan ‘Dewan Ganas’. Pasalnya, Ia tak hanya kritis, tapi juga lantang berbicara dengan menguasai bidang-bidang pemerintahan.
Karakter keras, begitu khas kala Ia memperjuangkan anggaran pembangunan daerah. Hal tersebut di lakukan demi sampainya aspirasi masyarakat.
Ternyata oh ternyata, sosok sederhana ini nekat lakukan hal itu, karena merasa pengalaman hidupnya berangkat dari masyarakat biasa. Pernah menyambung hidup sebagai tukang sol sepatu, begini kisahnya.
Pria kelahiran Mersam, Kabupaten Batanghari ini seorang politisi partai Nasdem yang duduk di Komisi III DPRD Provinsi Jambi. Memiliki seorang istri bernama Siati, di karuniai sepasang anak bernama Insan Sukmawandi dan Nindya Kirana.
Baca Juga : Sempat Jadi Marbot, Begini Kisah Perjalanan Akmaluddin Anggota DPRD Provinsi Jambi
Saat di temui DinamikaJambi.com di salah satu hotel kawasan Tugu Juang Jambi, sosok sederhana ini, mengaku baru pertama kalinya menjabat sebagai Anggota Dewan.
Namun siapa sangka Sapuan Ansori dewan ganas ini, menjadi fenomenal usai adegan ‘pukul meja’ dalam perjuangkan aspirasi masyarakat.
“Biaso itu, dinamika-dinamika dalam persidangan. Selagi di sampaikan dengan caro yang tepat, ini kan soal kepentingan masyarakat,” ungkap Sapuan dengan berbahasa sehari-hari.
Sapuan di kenal akrab dengan banyak wartawan, wajar, penulis beranggapan hal ini di latarbelakangi oleh kisah hidupnya. Mantan Kades Mersam 2 periode ini, seusai beraktifitas di kantor desa, dulunya menghabiskan hari-hari di warung kopi bersama masyarakat.
“Hidup ini kan harus perbanyak pergaulan, soal rezeki itu sudah ado yang ngatur,” tukasnya.
Sejak Sekolah Sudah Mandiri
Tidak di duga-duga, ‘dewan ganas’ ini di tempa oleh kerasnya kehidupan perkotaan. Sejak menduduki bangku Sekolah Dasar (SD), ketika teman seusianya menghabiskan waktu untuk bermain, ia malah keluyuran mencari uang jajan tambahan sebagai tukang semir sepatu.
Bukan karena keterbatasan ekonomi keluarga, tetapi hal ini Ia lakukan atas kemauan sendiri.
“Jadi, SD dulu abang pindah ke Jambi dari Mersam, balek sekolah kelilinglah kerjo semir sepatu. Mulai dari mayang sampe terminal rawasari, kami memang di didik harus mandiri,” kata sapuan.
Lihat Juga : Disinggung Soal Pilwako Jambi, Rocky Candra : Masih Fokus Bekerja Sebagai Pimpinan DPRD
Seiring berjalannya waktu, Sapuan melanjutkan pendidikan nya di SMPN 5 Kota Jambi. Masih sekolah sambil bekerja, Ia juga sempat bekerja sebagai pedagang baju di pasar rombeng, alih-alih kepengen beli baju lebaran.
“Jadi ceritonyo pengen nyari duit jajan lebaran, ikutlah jualan baju rombeng, dulu kito bilangnyo 3 seribu, 3 seribu, di pasar angso duo tu,” imbuhnya sambil tersenyum.
Nyasar Jadi Caleg DPRD Provinsi
Pahit manis kehidupan perkotaan Ia jalani begitu saja. Bermodalkan semangat dan tawakal, Sapuan berhasil meraih gelar S1 ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Jambi. Sehingga memutuskannya untuk pulang kampung, mencalonkan diri sebagai kepala desa.
“Alhamdulillah, di usia 28 tahun abang terpilih jadi kades,” ungkapnya.
Terus Sapuan, yang terkenal gahar di forum itu memiliki selera humor yang tinggi. Sesekali Ia tak segan-segan tertawa kuat bersama tim DinamikaJambi.com yang bersua dengannya.
Ia juga menceritakan, sebelumnya Dirinya berniat mencalonkan sebagai Anggota DPRD Kabupaten Batanghari. Namun, atas pertimbangan masyarakat dan keluarganya, Ia memutuskan merebut kursi di DPRD Provinsi Jambi.
Lihat Juga Video : Perjuangan Musisi Tunanetra di Jambi, Jago Gitar, Drum dan Bersuara Merdu
“Jadi waktu itu sebenarnyo mau naik di DPRD Kabupaten, atas diskusi dengan masyarakat dan keluargo, jadilah mencalonkan di Provinsi. Karena kagum dengan Ketum Surya Paloh, sayo jatuh hati maka di pilihlah partai Nasdem,” tutupnya.
Di ketahui Sapuan Ansori merupakan Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Muaro Jambi-Batanghari, terpilih dengan meraih sekitar 7000 suara.
Sementara dari partainya, Sapuan terpantau aktif dan mendapat kepercayaan mengkomandoi percepatan KTA DPW Nasdem Provinsi Jambi.
(Tr01)