Mencuat, Zulkifli Hazan Bakal Isi Kursi Menhub Akhir September Ini

NASIONAL – Baru-baru ini, mencuat kabar reshuffle kabinet Jokowi, di mana Zulkifli Hasan bakal isi kursi Menhub akhir September 2021 ini. Apakah benar?

Sebelumnya, Isu reshuffle kabinet kembali menyeruak. Kabar ini, sudah di dengar oleh seluruh partai koalisi Jokowi. Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi Joko Widodo, di sebut jadi momentum perombakan.

Informasinya, di PKB mengungkapkan, PAN hampir pasti mendapatkan kursi Menteri Perhubungan. Jokowi di sebut telah memilih nama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, untuk posisi Menhub.

Zulkifli Hasan kemungkinan bakal di kenalkan ke publik, sebagai Kursi Menhub baru pada akhir September 2021.

Baca juga : Penuhi Kebutuhan ‘Cemilan’, Gubernur Jambi Lepas Ekspor Pinang ke Saudi Arabia

Sebelum di putuskan, para senior dan elite PAN, telah memutuskan satu nama. Ia adalah Ketua Dewan Kehormatan Soetrisno Bachir. Soetrisno dipilih dari 9 nama, yang di siapkan oleh PAN ke Jokowi.

Namun, Jokowi kabarnya tidak setuju dengan tawaran PAN itu. Di lihat dari jejak dalam kabinet, PAN pernah memplot kadernya, Hatta Rajasa di jabatan Menteri Perhubungan.

“Kalau yang lainnya Pak Jokowi juga enggak mau,” kata sumber ini usai mengonfirmasi kepada elite PAN, Jumat (24/9).

Menteri Perhubungan

Kondisi fisik Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang menurun pasca-Covid-19 menjadi alasan dia di ganti. Meskipun, dari sisi kinerja Budi di anggap tidak ada masalah. Jokowi sebenarnya puas, dengan kinerja Budi.

“Pak Budi di ganti kayaknya karena masalah kesehatan yang menurun,” ujar sumber lain di koalisi pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, sebelumnya juga santer di tawarkan Presiden ke PAN. Namun, posisi Muhadjir Effendy sulit di goyang. Jokowi tak ingin menghilangkan, unsur Muhammadiyah di kabinetnya.

Seorang anggota TKN Jokowi-Ma’ruf Amin mengungkapkan, PAN tidak sepenuhnya mewakili warga Muhammadiyah. Meskipun, di katakan, Muhammadiyah menjadi basis dari PAN.

“PAN kan belum tentu merepresentasikan Muhammadiyah juga. Kalau Pak Muhadjir, kan representasi Muhamamdiyah,” ujarnya.

Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan, kursi menteri merupakan kewenangan penuh dari Presiden Jokowi. Ia menegaskan, PAN tidak dalam kapasitas mendesak Jokowi.

Saleh menambahkan, PAN memiliki segudang kader yang siap menjadi pembantu Presiden Jokowi.

“Lalu siapa yang akan di utus, tentu kita belum bisa menyampaikan sekarang, karena kita belum tahu posisi apa yang di tawarkan oleh presiden. Kecuali tawarannya menteri A, menteri B, menteri C, baru di cari siapa yang paling pas untuk itu,” ujar Saleh.

Nama Soetriso Bachir Sempat Menguat

Nama Soetrisno Bachir sempat di siapkan sebagai pemain pengganti oleh PAN. Keputusan ini diambil Zulkifli Hasan, Hatta Rajasa dan Soetrisno beserta elite PAN lain.

Saat itu, para elite PAN membahas tawaran dari Presiden Joko Widodo. Desember 2020, Presiden Jokowi sedang mempersiapkan reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Berita lain : Bupati Kerinci Terima Kunjugan Kejati Jambi dan Hadiri Vaksinasi Massal Kejari Sungai Penuh

Petinggi PAN yang mengetahui pertemuan tiga tokoh seniornya itu menceritakan, Presiden Jokowi menginginkan Zulkifli Hasanm mengambil jatah menteri yang di tawarkan.

Dua pos kementerian di sodorkan. Pertama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Kedua, Menteri Perhubungan.

Namun Zulkifli menolak. Alasannya ingin fokus mengurus partai. Kemudian, di putuskan nama Soetrisno untuk menjadi menteri, bila tawaran kembali datang.

“Presiden maunya Bang Zul langsung yang jadi menteri. Dan kesepakatan kami di internal PAN itu kita dorong Mas Tris (Soetrisno). Itu sebenarnya waktu reshuffle yang dulu,” kata sumber ini saat berbincang dengan merdeka.com.

 

Sumber : Merdeka.com

redaksi

Kontak kami di 0822 9722 2033Email : Erwinpemburu48@gmail.comIkuti Kami di Facebook, Instagram dan YouTube

You cannot copy content of this page