TULUNGAGUNG – Probo Sutejo (55) pria asal Kecamatan Kedungwaru, Tulungaggung, bikin geger warga. Pasalnya, sudah 3 hari Ia berada di atas pohon. Aktivitas salat dan tidur malam bahkan dilakukannya di ketinggian sekitar 5 meter itu.
Polisi dan perangkat desa dibantu warga terus berupaya membujuk duda anak satu ini agar mau turun, namun tak membuahkan hasil.
Aksi anehnya ini membuat warga di sekitar penasaran. Tak mau kecolongan, polisi dibantu perangkat desa membuat pembatas menggunakan tali agar warga tidak terus mendekat dan tentunya mempersulit evakuasi.
Untuk keseharian Probo ini tidak beda dengan orang lain. Namun urusan ibadah lebih khusyuk. “Mungkin dicap stigma mirip teroris jadi takut orang,” terang Suryani, warga setempat.
Dilansir Liputan6 dari SuryaPos, aksi ini membuat Badan Seach and Rescue Nasional (Basarnas) Trenggalek, ikut ambil tindakan. Sejumlah alat perlengkapan disiapkan.
Warga maupun keluarga dekat Probo berusaha komunikasi dari bawah. Namun Probo tetap kukuh di atas pohon hingga Kamis (22/11/2018) sekitar pukul 14.00 WIB.
“Ada Basarnas, ini proses evakuasi. Kita pilih hati-hati agar evakuasi selamat,” terang Kepala Desa Plandaan Fauzi Surahmad.
Entah apa yang ada di benak Probo. Belum ada informasi motivasi apa yang mendorong pria Tulungagung itu melakukan hal aneh tersebut.
Saat ditanya lebih jauh, Probo mengaku ketakutan karena merasa ada orang yang mengejarnya.
Probo mulai naik pohon jati ini sejak Selasa (19/11/2018) sore.
Ayah satu anak ini memanjat pohon jati di Tulungagung, tepatnya dekat makam desa setempat, sejak Selasa (19/11/2018) malam.
Latar Belakang Probo
Probo menolak untuk turun. Jika dipaksa, Probo nekat hendak menjatuhkan diri. Mengenakan baju batik dan celana jeans, Probo terlihat mengantuk.
Kepalanya bersandar di dahan, sambil matanya terpejam.
Diduga Probo mengalami tekanan jiwa.
“Dulu memang sempat stress,” ucap seorang warga bernama Suryanto, Kamis (22/11/2018).
Berulang kali para tetangga membujuknya turun, namun Probo justru naik ke dahan paling tinggi.
Selama ini Probo bekerja sebagai pengangkut buah di Pasar Ngemplak, Tulungagung.
Pada Rabu (21/11/2018) tim BPBD dan polisi akan mengevakuasi.
Namun dibatalkan karena Probo nyaris menjatuhkan diri.
“Dia merasa takut dengan orang. Tidak pernah ada masalah sebelumnya,” tambah Suryanto.