JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi hingga saat ini belum ada satupun mendirikan atau menyediakan safe house (rumah aman) atau shelter untuk menampung korban asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Disampaikan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jambi Arif Munandar, hingga saat ini belum ada surat atau perintah langsung dari Kementerian Sosial untuk mendirikan Safe House di Jambi.
“Kami belum ada kabar atau surat resmi nya dari Kemensos,” ungkap Arif saat dikonfirmasi melalui telepon beberapa waktu lalu.
Dirinya mengaku sama sekali tidak mengetahui program Kemensos untuk korban Karhutla di Jambi tersebut.
“Saya benar benar tidak tau,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kementerian Sosial telah menyiapkan safe house (rumah aman) atau shelter untuk menampung korban asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi serta sejumlah daerah di Indonesia.
“Kita sudah siapkan safe house di daerah-daerah yang mengalami karhutla,” kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat yang dihubungi di Jakarta, Sabtu (14/09/2019) Seperti dirilis Antaranews.com
Dia menjelaskan, safe house di sejumlah daerah yang mengalami karhutla itu juga menjadi posko kesiapsiagaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Safe house disiapkan bekerja sama dengan kementerian maupun instansi dan pemda Terkait antara lain Kemenkes, Kementerian PUPR, BNPB, TNI, Polri, BPBD, Dinas Sosial Provinsi dan kabupaten/kota.
Safe house di Jambi dan Bengkulu, masing-masing disiapkan dua shelter yaitu di Posko Kantor Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Jambi dan Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus “Alyatama” Kota Jambi serta Posko Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Bengkulu dan BRSPDM “Dharma Guna” Di Bengkulu.
Fasilitas yang disiapkan di safe house antara lain terapat air purifier yang ideal dengan luas ruangan, tabung gas oksigen, seluruh ruangan tertutup agar asap tidak masuk dan terdapat velbed serta tersedia SDM layanan dukungan psikososial dan tim medis.
(Wandi)