BERITA JAMBI – Deklarasi Sahabat Mahfud di Merangin, Selasa (28/11/2023) malam, siap tancap gas. Strategi khusus dijalankan, demi menangkan Ganjar-Mahfud di Jambi.
Kevin H R Samosir, Koordinator Daerah Wilayah Jambi Barat tim pemenangan, Sahabat Mahfud memimpin deklarasi tersebut.
Ia bergerak cepat bersama Ketua Korwil Jambi, Muhammad Selamat usai mengantongi mandat saat Rakornas Sahabat Mahfud pada 26 Oktober di Jakarta.
Kevin, mewakili Jambi dalam pertemuan besar, alumni Universitas Islam Indonesia (UII).
Sementara dalam deklarasi tersebut, Kevin menyampaikan kiat-kiat dalam rangka memenangkan Ganjar-Mahfud (GM) melalui gerakan Sahabat Mahfud.
Ada 4 kabupaten yang menjadi lumbung suara Paslon yang diusung PDIP, PPP, Hanura dan Perindo itu.
“Target kemenangan Ganjar-Mahfud di wilayah Jambi barat, Merangin, Bungo, Sarolangun dan Tebo,” katanya.
Kevin bilang, akan semaksimal mungkin meraih suara kandidat nomor urut 3 itu di Pilpres 2024 nanti.
“Walaupun dari survey prabowo terbilang tinggi, kita akan berusaha maksimal,” katanya.
“Kalau pun tidak tercapai, setidaknya bisa mengimbangi perolehan suara Paslon lain,” sambungnya.
Gerakan Mahfud ini, non partai politik, walaupun pada akhirnya nanti bermuara di tim pemenangan nasional pusat.
Sumber Suara Ganjar Mahfud
Suara Sahabat Mahfud, katanya dari kaum milenial. Kemudian masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur yang ada di Jambi Barat dan terkhusus masyarakat Madura yang ada di Provinsi Jambi.
Kemudian, suara dari masyarakat Sumatera Utara, tepatnya dari Pemuda Batak Bersatu (PBB) menjadi sumber suara. Kevin sendiri, bergabung di PBB yang telah mendeklarasi dukungan ke Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
Baca Juga : Jagokan Ganjar di 2024, Ganjarist Bakal Beberkan Ini di Jambi
Bagaimana cara meraih suara? Sahabat Mahfud, bilang Kevin, akan berbeda cara meraih suara.
“Sahabat Mahfud akan bergerak dengan pendekatan milenial seperti ngopi bareng dan diskusi,” bilangnya.
“Sementara suara dari pemilih kalangan masyarakat Jawa, akan dilakukan dengan pendekatan ke tokoh agama, ulama, tokoh NU, pondok pesantren, perguruan dan sebagainya,” pungkasnya