MERANGIN – Kasus perbaikan mobil warga Kerinci, Lukman yang kehilangan uang belasan juta rupiah, mulai terungkap. Kerugian yang dialami Lukman, ternyata juga dirasakan Hengky Daryono, sang pemilik bengkel. Lah, kok bisa?
Kepada Dinamikajambi.com, Hengky mengungkapkan kronologi mobil dengan nomor polisi B 1173 WZG mengalami kecelakaan tunggal di wilayah Pamenang, Kabupaten Merangin, Senin (03/06/2019) yakni dua hari sebelum lebaran.
Bilang Hengky, saat itu Ia mengutus Ahmad Muthalib dan 1 pekerjanya untuk melihat mobil tersebut. Kecelakaan tunggal saat mudik itu, membuat Ayla tak bisa berjalan.
“Mobil waktu itu di Polsek Kota Bangko. Beberapa kali bolak-balik, ambil kunci dan alat ke bengkel. Dibawalah mobil ke bengkel,” ungkap Hengky, Jumat (06/09/2019) siang melalui telepon selulernya.
Hari pertama itu, kata Hengky, sang pemilik mobil mengatakan minta bagaimana mobil bisa hidup dan berjalan. Hari kedua dan ketiga mobil berada di bengkel, Lukman tak ada komunikasi. Ia hanya berkomunikasi dengan Ahmad Muthalib, atau kerap disebut Tolip.
Perasaan tak enak, mulai bergejolak pada Hengky. Firasat tak baik itu ternyata benar. Beberapa kali ditanyakan soal mobil Lukman, Tolip tak menjawabnya dengan baik. Diminta nomor kontak sang pemilik, Hengky mengaku Tolip kerap mengalihkan pembicaraan.
“Padahal mobil sudah bisa jalan. Tapi kok ada beberapa yang dilepas lagi. Saya tanya, kenapa kok dibuka lagi? Si Tolip bilang, lagi nunggu alat. Saya minta nomor hapenya, dia mengalihkan pembicaraan,” kata Hengky.
Ada sekitar 8 item mobil yang mengalami kerusakan. Namun lantaran tak ada komunikasi dan biaya dengan pemilik mobil, Hengky tak bisa berbuat apa-apa.
Berita Terkait : Perbaiki Mobil, Warga Kerinci Malah Ditipu 19 Juta di Bangko
Komunikasi Lukman dan Tolip ini diketahui samar-samar oleh Hengky. Sementara pengakuan Lukman sebelumnya, sudah mengirimkan uang untuk biaya perbaikan.
Hingga akhirnya, pemilik bengkel Tunas Agung yang beralamat di Dusun Bangko, Kabupaten Merangin itu mencari kontak Lukman dengan mendatangi Polsek, lalu ke Polres Merangin.
“Jadi ceritanya, Tolip ini teman saya waktu kerja di Agung Toyota, Jambi. Bukan teman senang saja, tapi teman susah juga. Saat saya keluar, sebulan kemudian Tolip keluar. Saya buka bengkel. Lalu pada puasa kemaren, Tolip tiba-tiba datang. Karena teman, ya saya bantu aja,” kata Hengky.
Bukan membalas budi, Tolip diduga malah moroti Hengky. Selain duit perbaikan mobil Lukman, Tolip membawa kabur uang sekitar Rp 5 juta.
“Waktu itu ada uang service dan gaji pekerja dengan dia. Kali terakhir, dia mandi saat magrib, lalu malam saya menghubunginya. Beberapa kali tak menjawab, nomor Tolip dak bisa dihubungi,” kata Hengky.
Berita lainnya : Al Haris Hadirkan Sabyan dan Santuni Anak Yatim
Bernasib sama, Lukman pun kehilangan kontak dengan Tolip. Hingga akhirnya, keduanya saling berkomunikasi 3 pekan lalu.
“Waktu komunikasi awal, pak Lukman cari Tolip. Dia tidak bilang apa-apa. Dia bilang mau tarik mobil. Nanti keluarganya datang. Tau-tau sudah jadi berita,” kata Hengky.
Atas kejadian dan pemberitaan itu, Hengky menelusuri keberadaan Tolip. Lewat rekanan dan teman kerja saat di Toyota dulu, dikejar Hengky untuk mencari pria asal Desa Pelempang, Muaro Jambi itu.(Erw)