Buntut Jalan Kebun, Ini Penyebab Duel di SMPN 32 Tabir Ulu

MERANGIN – Warga Tabir Ulu khususnya di Muaro Jernih, Rabu (12/10/2025) heboh cekcok di SMPN 32 Tabir Ulu. Saling lapor, terungkap pemicu keributan kekerasan dalam lingkungan sekolah itu.

Hal ini terungkap Dinamikajambi.com dari Alamsyah, keluarga A, yang kini dirawat di Rumah Sakit Umum Kolonel Abundjani Bangko. Sementara P, juga dirawat di rumah sakit yang sama.

Ungkap Alamsyah, kronologi kejadian ini dipicu jalan kebun yang dimiliki P. Dimana A dikabarkan mengunakan akses tersebut untuk mobilisasi alat berat.

Alamsyah bilang, kebun sang paman berada di samping kebun milik P. Lantaran itu, muncul dorongan jual beli pada jalan.

Namun entah bagaimana pastinya, penawaran jalan dengan lebar 3 meter dan panjang 60 meter itu, batal terjadi. Alamsyah klaim, A sang paman menawari agar tanah itu dihargai Rp 4-10 juta dari harga Rp 30 juta yang ditawari P.

“Akhirnya sama-sama cari jalan lain. Pak A tak lewat jalan pak P, dan pak P lewat jalan lain juga,” kata Alamsyah saat di rumah sakit.

Lantaran menemui jalan buntu, masalah ini berlanjut saat P melintasi jalan tanah milik A. Alamsyah bilang, sang paman tak terima P melintasi jalan mereka.

“Ditegurlah, pokoknyo kamu dak boleh la keluarga kamu lewat di tanah kami. Karena tanah kamu jugo dak boleh dilewat,” kata Alamsyah mengulas peristiwa cekcok di depan kelas IX SMPN 32 itu.

“Nah terjadilah cekcok, kami memang tidak ada disana, terjadilah pemukulan itu,” sambungnya.

Dikeroyok

Alamsyah mengaku tidak tau siapa yang melakukan kekerasan duluan, namun Ia mengklaim sang paman yang ternyata mantan guru itu, dikatakan dikeroyok P.

“Iyo dikeroyok samo anaknyo,” kata Alamsyah.

Lantas dari mana Alamsyah tau pengeroyokan itu lantaran Ia tak ada ditempat? Bilangnya, pengeroyokan itu disampaikan guru lain dan orang yang mengantarkan sang paman.

Baca Juga : Lagi Ngajar, Guru SMP di Tabir Ulu Diduga Dianiaya

Sebagaimana informasi, cekcok ini berlangsung di depan kelas saat jam belajar sekitar pukul 09.50 Wib.

Disinggung kenapa harus ditegur di sekolah dan saat jam belajar, Alamsyah bilang, P susah dihubungi.

“Makanya waktu itu, langsung ke sekolah,” katanya.

Duel A dan P di depan kelas, langsung membuat panik murid dan berupaya melerai. Hal ini membuat guru-guru dari kelas lain berdatangan dan berupaya melerai.

Baik A dan P, sama-sama mengalami luka di kepala. Hal ini lantaran keduanya bergelut didepan kelas yang terdapat material.

Setelah kejadian itu, keduanya sempat hendak didamaikan. Namun entah bagaimana, keduanya malah sama-sama membuat laporan di Polres Merangin.

redaksi

Kontak kami di 0822 9722 2033Email : Erwinpemburu48@gmail.comIkuti Kami di Facebook, Instagram dan YouTube

You cannot copy content of this page