HUKRIM – BB PETI dibawa malam hari menimbulkan protes keras berbagai kalangan. Setelah mahasiswa dan pemuda di Jambi, giliran aktivis muda Merangin, Wandi soroti kinerja Polres Merangin.
Pada media ini, Sandra Wandi mengingatkan masyarakat dan penegak hukum akan kejadian yang menghebohkan, salah satunya alat berat yang hilang di kawasan hutan Nalo. 1 dari 2 alat berat, menghilang meski komputer set sudah diamankan.
Kata Wandi, setelah didatangi petinggi Polri, alat berat itu mendadak ditemukan di Kabupaten Bungo.
“Dugaan mengulang kejadian di Nalo, akan terjadi. Seperti diangkut pada malam hari, sementara siang hari alat pengangkut sudah ada di lokasi,” kata Wandi tertawa.
Lantaran bocor ke publik, alat berat itu kata aktivitas muda ini, membuka mata masyarakat akan penegakan hukum.
“Kalau tidak diungkap media, apa polisi akan mengungkapkan? Karena sudah bocor, mulai kalang kabut. Faktanya, 2 kali berkas diminta kejaksaan tapi tidak juga diberikan,” kecamnya.
Wandi sangat kesal, mengingat awal muka protes mahasiswa berjilid-jilid mendesak Polres Merangin menangkap belasan alat berat masuk ke Jangkat. Setelah 2 hari 2 malam, operasi gabungan menangkap 2 dari 12 alat berat yang disebut dalam demo itu.
Tentu saja, hal ini menimbulkan protes mahasiswa, masyarakat dan tokoh masyarakat dapil IV, tak terkecuali Wandi yang berasal dari sana. Apalagi, penangkapan itu terjadi pada Juni lalu, namun belum dilimpahkan ke Kejaksaan 6 bulan lebih.
“Lihat kinerja APH, jujur saya sangat prihatin dengan kondisi hukum di Merangin. Tapi percayalah, hal buruk pasti terungkap,” katanya.
Sementara soal status Barang Bukti alat berat yang awalnya disebut pinjam pakai, Wandi mendengarkan pula status dititipkan.
“Setelah heboh, statusnya berubah. Selain itu, katanya mau di bawa ke Medan, eh malah dibawa ke Bengkulu. Siapa yang menjamin alat berat itu tidak digunakan untuk PETI lagi? Siapa yang mengawasi alat berat itu kalau memang pinjam pakai?,” katanya.
Wandi berharap, penegakan hukum berjalan dengan baik ditengah isu Reformasi Polri yang terus bergulir saat ini. Apalagi, kasus tambang ini sangat disorot pemerintahan RI saat ini.

